Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Lebaran, Bus Tingkat Wisata Mulai Beroperasi Pukul 13.00

Kompas.com - 23/06/2017, 13:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta mengundurkan waktu dimulainya jam operasional bus tingkat wisata saat hari pertama Lebaran, Minggu (25/6/2017).

Jika biasanya bus sudah mulai melayani penumpang pukul 08.00, khusus Lebaran nanti, jam operasionalnya diundur menjadi mulai pukul 13.00.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono mengatakan, penyesuaian waktu operasional ini untuk memberikan kesempatan kepada pengemudi, petugas halte, dan petugas layanan bus untuk melaksanakan shalat Id.

"Penyesuaian waktu operasional juga memberikan kesempatan bagi para karyawan transjakarta untuk bersilaturahim dengan sanak keluarga di Hari Raya Idul Fitri 1438 H," kata Budi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (23/6/2017).

(Baca juga: Saat Lebaran, Transjakarta Mulai Beroperasi Pukul 09.00)

Saat ini, terdapat enam rute bus wisata yang dilayani Transjakarta. Keenamnya, yakni History of Jakarta (Masjid Istiqlal), Jakarta Modern (Masjid Istiqlal-Bundaran HI), Art & Culinary (Masjid Istiqlal-Kota Tua), Jakarta Skycraper (Masjid Istiqlal-Bundara Senayan), Jakarta Open Space (Balaikota-RPTRA Kalijodo), serta Cagar Budaya (Masjid Istiqlal-Tanjung Priok).

Jumlah bus tingkat yang disediakan mencapai 21 unit. “Masyarakat DKI Jakarta maupun wisatawan dalam negeri dan luar negeri bisa menikmati perjalanan mengelilingi Jakarta secara gratis dengan memanfaatkan layanan yang disediakan transjakarta,” kata Budi.

(Baca jgua: Selama Libur Lebaran, PT Transjakarta Tambah Bus Menuju Lokasi Wisata)

Selain ke titik-titik rekreasi, Transjakarta juga menyediakan akses bagi masyarakat yang ingin ke Jakarta Fair Kemayoran (JFK) pada 8 Juni hingga 16 Juli 2017.

Rute-rute yang tersedia, antara lain Monas-PRJ, PGC-PRJ, Pulogadung-PRJ, dan Kampung Melayu-PRJ. Semua layanan tersebut tersedia mulai pukul 09.00 WIB sampai 23.00 WIB.

Kompas TV Selama Ramadhan, PT. Transportasi Jakarta membuat program Sembako on Shelter (SoS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com