Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang yang Berada di TKP Saat Penyerangan Dua Polisi Terjadi

Kompas.com - 01/07/2017, 22:03 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang minuman di depan Masjid Falatehan, Anton (43) mengaku berada di lokasi ketika penyerangan seorang pria terhadap dua anggota polisi pada Jumat (30/6/2017) lalu.

Ia bercerita, saat kejadian penikaman anggota polisi terjadi, dirinya juga tengah menjalankan ibadah Shalat Isya. Ia berada di shaf ketiga sebelah kiri sedangkan para korban penikaman berada di shaf yang sama namun di ujung sebelah kanan.

"Pas habis salam saya kaget tiba-tiba orang itu (pelaku) ngeluarin pisau panjang banget gitu," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (1/7/2017).

Ia mengaku masih mengingat dengan jelas ciri-ciri pelaku penikaman tersebut.

"(Pelaku) pake kemeja pendek, agak gemukan. Pake kemeja lengan pendek, rambutnya lurus orangnya enggak begitu item," sebutnya.

Ia mengatakan, setelah pelaku mengeluarkan pisau jamaah di dalam masjid yang mayoritas adalah anggota polisi berlarian.

"Orang lari saya ikut lari kaya di film aja. Lagi gini dia (pelaku) lari-lari kejar si Brimob itu. Brimob pada lari sana sini saya ikut lari juga," kata dia.

Menurut pria yang berjualan di kawasan masjid yang terletak di Jakarta Barat ini, kejadian penikaman tersebut terjadi begitu cepat. Dalam waktu sekejap ia telah melihat para korban tergeletak di lantai masjid.

"Kejadiannya cepet saya juga trauma dari semalem enggak bisa tidur. Biasanya saya sampai isya (berjualan) ini mah enggak tau (hari ini)," kata dia.

Baca: Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri

Ia pun mengaku tak pernah mengenal pelaku yang diyakini oleh pihak Polisi bernama Mulyadi tersebut.

"Enggak pernah liat saya orangnya, saya di sini 35 tahun (berjualan)," tutupnya.

Seperti diketahui, anggota Resimen 1 Gegana AKP Dede Suhatmi dan anggota Resimen 3 Pelopor Briptu M Syaiful Bakhtiar menjadi korban dalam penikaman tersebut.

Setelah kejadian itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina dan kemudian dipindah ke RS Polri Kramatjati untuk menjalani perawatan.

Kompas TV Polisi Jadi Target Prioritas Teroris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com