Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said: Ahmad Dhani dan Mulan Tidak Masuk Tim Anies-Sandi

Kompas.com - 03/07/2017, 12:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Tim Sinkronisasi untuk Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Sudirman Said, menegaskan musisi Ahmad Dhani dan istrinya, Mulan Jameela, bukan anggota tim kerja yang membantu Tim Sinkronisasi.

Adapun Tim Sinkronisasi membantu Anies-Sandi mematangkan program sebelum dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017.

Sudirman menekankan bahwa Ahmad Dhani dan Mulan hanya sebatas penyumbang ide untuk program kerja Anies dan Sandi.

"Mereka tidak ada di tim, baik di Tim Pengarah, Tim Pakar, maupun Tim Sinkronisasi. Kami memang membuka masukan dari banyak pihak, tapi tidak semua pemberi ide tercatat dalam struktur resmi," kata Sudirman, kepada Kompas.com, Senin (3/7/2017).

(baca: Masuk Tim Anies-Sandi, Ahmad Dhani Ingin Jakarta Jadi Kota Museum)

Sudirman menjelaskan, ada beberapa tim yang dibentuk untuk mempersiapkan Anies dan Sandi menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yaitu Tim Sinkronisasi, Tim Pakar, dan Tim Pengarah.

Di bawah Tim Pengarah terdapat Tim Kerja Wisata dan Budaya. Dhani bersama Mulan sebelumnya menyatakan bahwa mereka bergabung dengan Tim Kerja Wisata dan Budaya untuk Anies-Sandi.

Dhani bahkan menyampaikan idenya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota museum bersama dengan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Menanggapi hal tersebut, Sudirman menegaskan bahwa semua ide belum tentu langsung jadi kebijakan Anies-Sandi.

Sudirman mengatakan, ada proses panjang yang mengiringi sebuah ide hingga akhirnya dinyatakan apakah bisa lolos seleksi dan direalisasikan atau tidak.

"Tim Sinkronisasi dibantu oleh Tim Pakar untuk mengkaji, menyeleksi, dan akhirnya memutuskan apakah suatu ide bisa masuk dalam program resmi ke depan," tutur Sudirman.

Kompas TV Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Umumkan Evaluasi Pekan Depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com