JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pariwisata dan Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Barat Eka mendorong para tukang ojek sepeda di luar binaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kota Tua untuk membentuk komunitas.
"Memang bagusnya komunitasnya dulu dibentuk, lebih baik sistemnya, komunitas terbentuk nanti kita dorong ke arah mana," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (5/7/2017).
(Baca juga: Wisata ke Kota Tua? Naik Saja Ojek Sepeda Ontel)
Ia menyampaikan, tukang ojek sepeda di luar UPT Kota Tua merupakan para tukang ojek yang menyediakan jasa antar di sekitar kawasan Stasiun Jakarta Kota dan di jalanan Kota Tua.
Sementara itu, pengojek sepeda di bawah binaan UPT Kota Tua beroperasi di dalam kawasan, atau tidak di jalan raya.
Menurut dia, dengan dibentuknya komunitas, pihaknya dapat mendiskusikan arah pembinaan para pengojek sepeda itu dengan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat.
"Soalnya ini juga ada kaitannya dengan ketertiban lalu lintas nantinya. Soalnya kalau yang sudah dibina UPT kan tidak di jalan raya," kata dia.
Ia mengatakan, hal ini merupakan wujud usaha Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Barat dalam merangkul para tukang ojek sepeda yang telah puluhan tahun mengadu nasib di kawasan Kota Tua.
"Kalau mereka bikin komunitas, terus pakai seragam tempo dulu jadi bagus untuk menunjang pariwisata juga, tetapi kita belum sampai pembahasan itu," ujar dia.
Tukang ojek sepeda masih banyak ditemui di kawasan Stasiun Jakarta Kota hingga Kota Tua, Jakarta Barat. Mayoritas pengemudi ojek sepeda ini telah puluhan tahun menekuni pekerjaan tersebut.
Namun, kini keberadaan tukang ojek dengan sepeda kayuh tua tersebut semakin tergusur majunya perkembangan moda transportasi umum lain yang berbasis teknologi, salah satunya ojek online.
(Baca juga: Eksistensi Ojek Sepeda Kota Tua di Tengah Menjamurnya Ojek "Online")
Lambat laun, ojek sepeda kehilangan peminatnya. Penghasilan para tukang ojek sepeda pun bisa dipastikan akan berkurang jika tak ada ide kreatif untuk mempromosikannya kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.