Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Muhammad Hidayat Tak Tahu Kaesang adalah Putra Jokowi

Kompas.com - 06/07/2017, 06:41 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Muhammad Hidayat (MH) melaporkan Kaesang yang mengunggah video di Youtube dan diduga mengandung ujaran kebencian dan penodaan agama. Namun, Hidayat mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa akun tersebut milik Kaesang Pangarep putra Presiden Joko Widodo.

“Jadi itu saya tidak menuduh seseorang serampangan sebab yang saya ketahui video itu diunggah oleh akun atas nama Kaesang. Saya tidak tahu persis akun itu milik Kaesang yang mana,” ujar Hidayat, saat ditemu ditemui di kediamannya, di Bekasi, Rabu (5/7/2017).

(baca: Pelapor Awalnya Buka Vlog Kaesang karena Tertarik dengan Judulnya)

Hidayat melanjutkan, akun Youtube yang dia laporkan itu bertuliskan #Kaesang.

“Bisa jadi akun tersebut milik Kaesang putra Jokowi, bisa juga Kaesang yang lain. Saya laporkan perbuatan pidana dalam video, video itu akunnya atas nama Kaesang,” kata Hidayat.

“Kalau wajah bisa iya, bisa tidak. Makanya saya tidak menyebut pada saat pelaporan itu, misal putranya si ini, tidak. Saya hanya melaporkan akun atas nama Kaesang,” ujar dia.

(baca: Ini Ucapan Kaesang yang Dianggap Ujaran Kebencian oleh Pelapor)

Adapun Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan Kaesang yang dilaporkan oleh Hidayat merupakan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

"Iya (Kaesang Pangarep)," ujar Argo.

Menurut Argo, penyidik tengah memelajari apakah kata-kata yang diucapkan Kaesang memenuhi unsur pidana atau tidak.

"Ya namanya ada laporan kami terima. Kami lakukan penyelidikan, apakah itu masuk unsur pidana apa tidak," kata Argo.

(baca: Pelapor Kaesang Berstatus Tersangka Kasus Ujaran Kebencian di Polda Metro)

Kompas TV Dituduh Sebar Kebencian, Kaesang Dilaporkan ke Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com