Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara agar Warga Beralih Gunakan Angkutan Umum?

Kompas.com - 06/07/2017, 22:03 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Iskandar Abubakar mengatakan, ada dua langkah utama yang harus dilakukan agar masyarakat mau meninggalkan kendaraan pribadi mereka dan beralih menggunakan angkutan umum.

Pertama, memangkas waktu tempuh perjalanan angkutan umum. "Bagaimana supaya waktu perjalanan menggunakan angkutan umum itu bisa sesingkat-singkatnya, harapannya bisa lebih singkat dari penggunaan kendaraan pribadi," ujar Iskandar di Kantor DTKJ, Cideng, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2017).

(Baca juga: Integrasi Angkutan Umum di Jakarta Dinilai Belum Optimal )

Selama ini, waktu tempuh perjalanan menggunakan angkutan umum dinilai masih lama. Akibatnya, masyarakat enggan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

"Kalau waktunya lama (menggunakan angkutan umum), kan mikir, 'Saya naik motor lebih cepat,' padahal mereka enggak pikir bahayanya," kata Iskandar.

Kunci lainnya untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan angkutan umum yakni menekan biaya atau ongkos naik angkutan umum.

"Yang kedua, cost-nya itu serendah mungkin. Jadi dua hal itu yang menjadi kunci perpindahan masyarakat dari angkutan pribadi ke angkutan umum," ujar Iskandar.

(Baca juga: DTKJ: 30 Persen Penghasilan Warga Jakarta untuk Naik Transportasi Umum)

Menurut Iskandar, dua hal tersebut dapat direalisasikan dengan membangun integrasi antar-moda angkutan umum.

Jakarta saat ini mulai menerapkan integrasi antar-moda. Namun, integrasi tersebut dinilainya belum berjalan optimal.

(Baca juga: Ketika Jasa Transportasi "Online" Berkembang karena Dukungan Pemerintah)

Ia menilai, perbaikan infrastruktur harus dilakukan untuk mengoptimalkan integrasi antar-moda.

"Bagaimana kita bisa menciptakan bentuk angkutan umum yang ter-integrated supaya waktu perjalanan itu sependek mungkin kalau menggunakan angkutan umum, biaya bisa serendah mungkin," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com