Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Disidak, Kepsek SMKN 2 Bekasi Akan Akomodir Warga Sekitar Sekolah

Kompas.com - 11/07/2017, 17:46 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Usai didatangi oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kepala Sekolah SMKN 2 Kota Bekasi Agus Setiawan akan mengakomodir keinginan warga yang anaknya belum mendapatkan sekolah.

"Pihak sekolah terus berkoordinasi. Ini juga adalah hak warga, sehingga akan mengakomodir warga yang tidak mampu untuk bisa bersekolah," ujar Agus saat ditemui di SMKN 2 Kota Bekasi, Selasa (11/7/2017).

Ia menjelaskan, tidak hanya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga menekankan harus mengakomodir agar masyarakat tidak mampu dapat bersekolah.

Menurut Agus, saat ini di SMKN 2 Kota Bekasi sedang dilakukan kegiatan pendaftaran ulang hingga tanggal 13 Juli. Sehingga nanti, kata Agus akan dilihat berapa persen siswa yang melakukan pendaftaran ulang.

"Kalau sekiranya ada yang tidak mendaftar ulang berarti mengundurkan diri, nah ini juga nantinya akan ada bangku kosong," kata Agus.

Baca: Wali Kota Bekasi Sidak ke SMKN 2 Kota Bekasi

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan sidak ke SMKN 2 Kota Bekasi berkaitan pada Senin (10/7/2017) kemarin beberapa warga sekitar demo perihal penerimaan siswa baru, pada Selasa (11/7/2017). KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan sidak ke SMKN 2 Kota Bekasi berkaitan pada Senin (10/7/2017) kemarin beberapa warga sekitar demo perihal penerimaan siswa baru, pada Selasa (11/7/2017).
Setelah mengetahui kepastian siswa yang daftar ulang, Agus menekankan akan kembali memikirkan solusinya apakah siswa yang belum mendapatkan sekolah ini dapat mengisi bangku kosong, atau menambah rombongan belajar (kelas).

Adapun di SMKN 2 Kota Bekasi menerima siswa baru dengan kuota 504 orang. Namun ada 4 orang yang tidak naik kelas, jadi kuota untuk tahun ini ada untuk 500 siswa.

Selain itu juga terdiri dari 5 jurusan yang terbagi dalam 14 rombongan belajar (rombel) atau kelas, dan masing-masing kelas terdiri dari 36 siswa.

Baca: Wali Kota Bekasi Minta Penerimaan Siswa Utamakan Warga Sekitar Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com