Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Minta Wali Kota Evaluasi Semua Lurah dan Camat

Kompas.com - 12/07/2017, 11:07 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta para jajaran wali kota dan asistem pemerintah (aspem) sekda DKI Jakarta untuk mengevaluasi semua lurah dan camat yang menjabat. Djarot menyampaikan hal tersebut dalam rapat pimpinan bersama jajaran pejabat DKI Jakarta.

"Saya juga minta kemarin rapat pimpinan pada para wali kota sama aspem untuk mengevaluasi seluruh lurah dan camat ya, dievaluasi," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (12/7/2017).

Djarot menekankan pentingnya penerapan 5 tertib di Jakarta yang terdiri dari tertib hunian, tertib lalu lintas, tertib PKL, tertib demo, dan tertib buang sampah. Dia menyebut akan mengevaluasi para lurah dan camat yang tidak menerapkan 5 tertib.

Baca: Soal Perombakan Pejabat, Djarot Bilang Besok, besok...

"Kalau mereka (lurah dan camat) kurang cepat kerjanya, melakukan pembiaran terhadap pelanggaran 5 tertib secara keterlaluan, ya kami evaluasi, kami ganti," kata dia.

Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya rotasi lurah dan camat, Djarot mengatakan, jika memang tidak sempat bulan ini, perombakan bisa dilakukan pada Agustus mendatang. Perombakan itu dilakukan untuk mengisi jabatan yang kosong.

Baca: Ini Alasan Djarot Ganti Wali Kota Jakut dan Bupati Kepulauan Seribu

"Kalau memang masih belum sempat sekarang, bulan depan juga bisa karena Agustus masih bisa kan untuk mengisi mereka-mereka yang pensiun," ucap Djarot.

Baca: Djarot Akan Rotasi Kepala BPPBJ yang Kinerjanya Pernah Disorot Ahok

Djarot rencananya akan melakukan perombakan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta pada Kamis (13/7/2017) besok. Dia menyebut banyak pejabat yang akan dirotasi, mulai dari pejabat eselon I, II, III, dan IV.

Baca: Djarot Ingin Copot Wali Kota Jakut dan Bupati Kepulauan Seribu

Kompas TV Jakarta diperkirakan akan dihadapkan dengan masalah pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com