JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan, pihaknya tengah memfinalkan skema cicilan untuk hunian dengan program DP nol rupiah.
Namun, Sandi membocorkan sedikit mengenai salah satu syarat yang harus dipenuhi peserta program DP nol rupiah ini.
"Yang partisipasi harus yang punya pendapatan atau penghasilan tertentu sehingga mereka bisa membayar cicilannya. Ini lagi dihitung ya, ancar-ancarnya antara tujuh sampai sepuluh juta rupiah," kata Sandi kepada Kompas.com saat ditemui di Wihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat, Rabu (12/7/2017) siang.
(Baca juga: Sandiaga: DP 0 Rupiah untuk Pendapatan Rp 7 Juta-Rp 10 Juta Per Bulan)
Menurut Sandi, perkiraan penghasilan Rp 7 juta sampai Rp 10 juta yang dia maksud harus dirinci lagi dengan patokan berapa jumlah uang yang dapat ditabung setiap bulannya.
Dia mencontohkan, jika seseorang punya penghasilan Rp 7 juta tetapi pengeluarannya juga cukup besar, maka dianggap belum bisa berpartisipasi dalam program DP nol rupiah.
"Harus dilihat bukan hanya penghasilannya, tetapi juga net savings-nya dia. Kalau dia pendapatannya Rp 7 juta tetapi pengeluarannya Rp 6,9 juta, enggak akan bisa partisipasi," kata Sandi.
(Baca juga: Anies Yakin Program Rumah DP 0 Persen Bisa Dilaksanakan 2018)
Ketika ditanya lebih lanjut tentang penjelasannya saat kampanye dulu yang berbeda, Sandi menilai hal tersebut masih sama.
Sebelumnya, baik Sandi maupun pasangannya, Anies Baswedan, menyampaikan bahwa program DP nol rupiah diperuntukkan bagi warga DKI Jakarta dengan penghasilan maksimal Rp 7 juta.
"Enggak, masih sama dengan yang dibicarakan dulu. Itu skema pertama waktu kami masih sosialisasi. Sekarang tim lagi mefinalkan skemanya seperti apa," ujar Sandi.