Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Usulkan "Signature Tower" di Jakarta Dibahas dalam Ratas Presiden

Kompas.com - 13/07/2017, 18:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan pembangunan Signature Tower di Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan, dibahas dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. Signature Tower yang rencananya dibangun 111 lantai ini digadang-gadang sebagai gedung tertinggi se-Asia Tenggara.

"Nanti kan dibahas di ratas. Kami usul ini untuk dilaporkan dan dibahas di rapat terbatas presiden," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (13/7/2017).

Saefullah menuturkan, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan pembahasan Signature Tower di dalam ratas karena akan menjadi salah satu ikon nasional nantinya. Pemprov DKI Jakarta dan pihak SCBD akan mengirim surat ke istana untuk mengusulkan pembahasan tersebut.

"Ini kan nanti mau jadi ikon nasional, nanti Kawasan SCBD akan bersurat ke presiden dan kami juga akan bersurat ke presiden. Ini kan karena tertinggi, jadi ikon nasional, jadi harus dapat persetujuan dari istana juga," kata dia.

Baca: Signature Tower Jakarta Lewati Sidang Pertama TPAK

Signature Tower sepenuhnya dibangun oleh pihak swasta. Saefullah menuturkan, Pemprov DKI Jakarta hanya akan mengatur tata kelola transportasi massal yang terintegrasi dengan Kawasan SCBD.

"Di dalamnya (Kawasan SCBD) itu ada shuttle bus yang mengangkut khusus di kawasan itu, mengantarkan ke stasiun-stasiun yang ada, baik stasiun MRT, LRT, maupun ke bus transjakarta," ucap Saefullah.

Saefullah belum mengetahui kapan pembangunan Signature Tower dimulai. Sebab, pemilik gedung masih mengurus izin-izin pembangunan gedung tersebut.

Signature Tower merupakan calon pencakar langit pertama di Indonesia yang masuk kategori megatall versi Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH). Ketinggiannya mencapai 638 meter.

Baca: Artha Graha Pastikan Konstruksi Signature Tower Pertengahan 2014

Gedung jangkung milik Grahamas Adisentosa (anak usaha Danayasa Arthatama) ini dirancang oleh Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart and Associates Inc. (SRSSA).

Mereka menggandeng mitra lokal Pandega Desain Weharima. Estimasi biaya untuk membangun Signature Tower mencapai 2 miliar dollar atau setara Rp 19,8 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com