Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamar Hermansyah di RSPAD Dijaga TNI

Kompas.com - 14/07/2017, 12:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kamar tempat ahli telematika Hermansyah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat dijaga personel TNI.

Penjagaan dilakukan sejak Hermansyah pertama kali dirawat di rumah sakit tersebut pada Minggu (9/7/2017) malam.

"Mereka tentara AD yang biasa ada di RSPAD," kata juru bicara keluarga Hermansyah, Ikhwan kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2017).

(Baca juga: MUI Siap Berikan Perlindungan untuk Hermansyah dan Istri)

Menurut Ikhwan, para personel TNI yang menjaga kamar Hermansyah sangat disiplin. Mereka tidak mengizinkan sembarangan orang untuk masuk ke kamar perawatan.

Sebab, hanya orang-orang tertentu yang diizinkan untuk membesuk. Namun, Ikhwan tidak menyebutkan secara rinci siapa saja orang-orang yang dimaksudkannya itu.

Hal yang pasti, kata Ikhwan, sampai saat ini Hermansyah belum diizinkan untuk berkomunikasi.

"Tim pengamanan elite rumah sakit (TNI) juga dilarang berkomunikasi yang dapat mengganggu kesehatan Pak Hermansyah," ujar Ikhwan.

Hermansyah menjadi korban pengeroyokan di Km 6 Tol Jagorawi arah Bogor di wilayah Cipayung, Jakarta Timur. Sampai sejauh ini, ada empat pelaku yang ditangkap.

Berdasarkan pengakuan para pelaku, mereka mengeroyok dan menganiaya Hermansyah dipicu dari senggolan mobil.

Sebelum kejadian, salah satu mobil yang dikemudikan pelaku menyenggol mobil yang dikemudikan Hermansyah.

Para pelaku menyebut Hermansyah-lah menghentikan mobil mereka untuk meminta pertanggungjawaban.

(Baca juga: Keluarga dan Istri Hermansyah Berencana Minta Perlindungan MUI)

Namun, pihak keluarga meyakini pengroyokan ini berkaitan dengan keterangan Hermasyah yang sempat mengatakan bahwa "chat" mesum yang diduga dilakukan pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, adalah palsu.

Hermansyah menyampaikan pendapatnya soal "chat" itu saat hadir sebagai pembicara dalam sebuah acara televisi pada awal Juni 2017.

Kompas TV Pelaku Penganiayaan Hermansyah Dibawa ke Polda Metro Jaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com