Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Nama Simpang Susun Semanggi Sesuai Rencana Ahok

Kompas.com - 14/07/2017, 14:12 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginginkan nama simpang susun Semanggi tetap digunakan di jalan layang melingkar yang berada di Kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

Menurut Djarot, nama simpang susun itu sudah direncanakan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau saya pribadi ya, itu sebaiknya namanya tetap simpang susun Semanggi karena sejak awal Pak Ahok juga merancang nama simpang susun Semanggi," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (14/7/2017).

(baca: Simpang Susun Semanggi Diuji Coba dengan Truk Bermuatan Berat)

Selain itu, Djarot juga ingin nama simpang susun Semanggi tetap digunakan agar tidak menimbulkan banyak persepsi.

Di Kompleks Istana Kepresidenan, Djarot pernah menyebut banyak yang meminta untuk menggunakan nama simpang baja Semanggi karena pondasinya memang terbuat dari baja. Kata "baja" mirip dengan akronim nama Basuki-Djarot yang biasa disingkat "badja".

"Kami tuh repot ya, padahal benar, terus dipersepsikan macam-macam, ini akronim ini, akronim ini," kata Djarot.

Meskipun begitu, Djarot menyebut penamaan simpang susun Semanggi akan diputuskan bersama dalam rapat pimpinan. Penamaan bangunan infrastruktur itu akan ditetapkan melalui Peraturan Gubernur.

"Ini nanti perlu kami sampaikan usulan-usulan dari teman-teman di rapim untuk kami putuskan dalam keputusan gubernur," ucap Djarot.

(baca: Simpang Susun Semanggi Akan Dipercantik Lampu LED Warna-warni)

Simpang susun Semanggi rencananya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2017 atau bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Indonesia.

PT Wijaya Karya dan Pemprov DKI Jakarta tinggal menunggu sertifikat laik fungsi (SLF) diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Berdasarkan kajian, simpang susun Semanggi akan mengurangi kemacetan di ruas dalam kota hingga 20 persen.

Kompas TV Djarot Tegaskan akan Selesaikan Proyek Pemprov
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com