Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Proses Mengungkap Penyelundupan Sabu 1 Ton dari China

Kompas.com - 14/07/2017, 18:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Upaya penyelundupan sabu 1 ton dari China diketahui memakan proses yang lumayan panjang. Para pelaku yang merupakan sindikat narkoba asal Taiwan sempat beberapa bolak-balik keluar masuk Indonesia untuk melakukan survei kondisi lapangan.

Salah seorang anggota Tim Gabungan Satuan Tugas Merah Putih yang menggagalkan upaya penyelundupan sabu dari China, Ajun Komisaris Rosana Albertina Labobar menceritakan bagaimana proses penyelundupan itu dilakukan hingga akhirnya digagalkan.

Ditemui di Mapolresta Depok, Jumat (14/7/2017), Rosana atau yang akrab disapa Ocha menuturkan, semua berawal saat kepolisian Indonesia mendapat informasi dari Kepolisian Taiwan mengenai adanya sindikat narkoba dari negara tersebut yang datang ke Indonesia pada 6 Juni 2017. Menurut informasi, sindikat narkoba asal Taiwan itu berangkat ke Indonesia dari Malaysia.

"Ada orang Taiwan ke Indonesia. Akhinya kita intai dari bandara, diikutin pergerakannya ke mana," ujar Ocha.

Baca: Cerita Polwan Tiarap Berjam-jam Mengintai Penyelundupan 1 Ton Sabu dari China

Menurut Ocha, jumlah anggota sindikat narkoba asal Taiwan yang datang ke Indonesia saat kedatangan pertama itu ada enam orang.

Sehari setelah datang, Ocha menyebut para anggota sindikat narkoba langsung menuju ke Anyer, Serang, Banten. Selama beberapa hari di sana, mereka mendatangi beberapa dermaga-dermaga kecil yang ada di kawasan tersebut.

"Dermaga eks Hotel Mandalika salah satu tempat yang didatangi pelaku," ujar Ocha.

Tim Gabungan Satuan Tugas Merah Putih yang terdiri dari petugas dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok usai menggagalkan upaya penyelundupan sabu dari China melalui  Dermaga eks Hotel Mandalika di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (13/7/2017)Istimewa Tim Gabungan Satuan Tugas Merah Putih yang terdiri dari petugas dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok usai menggagalkan upaya penyelundupan sabu dari China melalui Dermaga eks Hotel Mandalika di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (13/7/2017)
Tidak hanya ke Serang, Ocha menyebut para anggota sindikat narkoba juga menginap di berbagai hotel di beberapa kawasan Jakarta, seperti di Mangga Besar, Jakarta Barat; Pluit, Jakarta Utara; dan Kemang, Jakarta Selatan. Saat itu, mereka belum sama sekali membawa atau terlibat transaksi narkoba.

"Jadi kita benar-benar lidik enggak ada informasi mereka bawa barang apa enggak. Jadi informasi benar-benar minim. Jadi kita berpatokan pada mereka ini residivis narkoba," ucap Ocha.

Baca: Penyelundup 1 Ton Sabu dari China Dimodali Masing-masing Rp 200 Juta

Enam orang anggota sindikat narkoba asal Taiwan berada di Indonesia hingga 21 Juni. Pada tanggal tersebut, lima orang ke Malaysia, sedangkan satu orang kembali ke Taiwan.

Menurut Ocha, pada 23 Juni, dua orang anggota sindikat yang berada di Malaysia kembali lagi ke Indonesia. Sedangkan tiga lainnya menyusul sehari kemudian.

Ocha menuturkan pada kedatangan keduanya ini, lima anggota sindikat narkoba asal Taiwan sudah memesan sebuah hotel di kawasan Anyer.

Mereka menetap dan tinggal di salah satu hotel di kawasan tersebut hingga akhirnya ditangkap saat kedatangan sabu 1 ton melalui dermaga eks Hotel Mandalika di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten, Kamis (13/7/2017).

Baca: Polisi Sebut Sabu 1 Ton dari China Kualitas Satu

Kompas TV Polda Metro Jaya Sita 1 Ton Sabu, 4 WNA Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com