Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Pembawa Tas Mencurigakan di ITC Depok Alami Gangguan Jiwa Berat

Kompas.com - 14/07/2017, 19:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Daseng Rustana (33), pria yang membawa tas mencurigakan di depan ITC Depok pada Senin (3/7/2017) lalu, diketahui mengidap gangguan jiwa berat.

Kesimpulan itu didapat dari hasil pemeriksaannya selama 10 hari di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pejabat sementara (Pjs) Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus menyebutkan Daseng diperiksa di RS Polri sejak 4-13 Juli. Dia diperiksa oleh tim yang dipimpin seorang dokter spesialis kejiwaan bernama Henny Riana.

"Setelah 10 hari dirawat, oleh tim dokter yang menangani dinyatakan bahwa terperiksa mengalami gangguan jiwa berat atau skizofrenia," kata Firdaus melalui laporan tertulisnya, Jumat (14/7/2017).

Menurut Firdaus, gangguan jiwa berat menyebabkan Daseng tidak mampu memahami nilai dan risiko tindakan yang dilakukannya. Firdaus menyatakan Daseng membutuhkan perawatan dan pengobatan psikiater.

Selain itu, Daseng juga membutuhkan pengawasan ketat karena adanya risiko perilaku yang membahayakan diri dan orang lain serta lingkungannya.

"Selanjutnya terperiksa Daseng telah diambil dari rumah sakit dan telah dikembalikan kepada orangtuanya untuk pengobatan kejiwaan lebih lanjut," ujar Firdaus.

(baca: Keterangan Pemilik Tas Mencurigakan di ITC Depok Berubah-ubah )

Ada dua tas yang dibawa Daseng dan dia letakkan di pinggir jalan depan ITC Depok, tepatnya di dekat jalur masuk angkot ke Terminal Depok pada 3 Juli yang lalu.

Tas tersebut sempat dicurigai berisi bom sehingga seorang sopir angkot melaporkannya ke polisi.

Polisi kemudian mensterilkan ruas Jalan Margonda arah Jakarta yang ada di depan ITC Depok selama sekitar dua jam.

Dari hasil pemeriksaan Tim Gegana, diketahui bahwa tas Daseng hanya berisi pakaian dan ponsel beserta perangkatnya. Saat meninggalkan tasnya di depan ITC, Daseng mengalami "linglung".

Dia diamankan dari kediaman orangtuanya di Kampung Pemagarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Daseng diketahui sudah berada di Parung sejak Idul Fitri yang lalu. Pada 3 Juli, dia berencana pergi Bandung dan berangkat dari rumah orangtuanya di Parung pukul 08.00 menuju Terminal Depok.

Sampai terminal, Daseng sempat menyalami seluruh penumpang angkot yang ditumpanginya. Setelah turun dari angkot, dia kemudian meletakkan tasnya di pinggir jalan, tepatnya di depan jalur pejalan kaki yang hendak masuk ke ITC.

Saat itu, Daseng mengaku ingin membeli minum. Namun, setelah membeli minum, dia tidak jadi naik bus menuju Bandung. Dari Terminal Depok, Daseng justru kembali ke rumah orangtuanya di Parung dengan berjalan kaki.

Kompas TV Polisi pastikan dua tas mencurigakan yang ditemukan di depan terminal Kota Depok, Jawa Barat tidak berisi bahan peledak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com