Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Tiba-tiba Ubah Aturan Main "Door Prize", PNS DKI Teriak Kecewa

Kompas.com - 15/07/2017, 10:47 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diminta oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta Edy mengundi door prize yang akan diberikan kepada pegawai PTSP DKI Jakarta.

Pengundian itu dilakukan saat acara pengarahan pegawai PTSP di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Sabtu (15/7/2017).

Sesi pengundian door prize itu membuat pegawai PTSP baik yang PNS maupun non-PNS merasa antusias. Mereka bertepuk tangan kencang menunggu nomor yang mereka miliki disebut Djarot. Sayangnya, Djarot tiba-tiba mengubah peraturan pengundian door prize.

"Oh maaf, door prize-nya hanya untuk non-PNS yah. Kalau PNS yang dapat, batal yah," ujar Djarot.

Pengumuman Djarot langsung membuat para PNS di PTSP DKI berteriak kecewa. Pupus sudah peluang mereka mendapat door prize berupa televisi, ponsel, hingga dispenser.

"Kalau ada PNS yang belum punya TV, HP, bilang ke saya. 'Pak saya belum punya TV Pak, nanti aku belikan'," ujar Djarot.

(Baca juga: "Permainan Ular Tangga" ala Djarot...)

Menurut Djarot, door prize seharusnya diberikan bukan hanya kepada yang beruntung tetapi juga yang membutuhkan. Djarot menilai, PNS sudah cukup mampu untuk membeli TV.

Djarot pun mulai mengambil nomor undian dari sebuah kotak dan mengumumkan nomor itu. Seorang perempuan berlari dengan ceria ke arah Djarot.

"Kamu PNS apa bukan?" tanya Djarot.

"PHL (pegawai harian lepas) Pak," jawab perempuan itu.

"Oh kalau PHL dapat," ujar Djarot.

Beberapa nomor yang diumumkan oleh Djarot ternyata milik PNS. Djarot pun membatalkan door prize untuk PNS itu dan mengambil nomor undian lainnya.

 

Kompas TV Jakarta diperkirakan akan dihadapkan dengan masalah pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com