JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, masih saja ada warga Jakarta yang malas membiasakan diri untuk hidup sehat dengan berjalan kaki.
Padahal, kata Djarot, berjalan kaki bisa memberikan pola hidup sehat bagi tubuh. Namun saat ini, kata Djarot, ada juga pola perilaku sebagian warga Jakarta yang berubah.
Djarot mengatakan, adapun perubahan itu secara tidak langsung karena paksaan dari pemerintah.
Paksaan yang dimaksud dengan membuat akses menuju transportasi massal seperti menuju bus ransjakarta dan stasiun kereta rel listrik (KRL) hanya dapat diakses dengan berjalan kaki.
"Sekarang coba masyarakat kita untuk jalan kaki 50 meter aja, aduh susahnya setengah mati, dulu. Tapi sekarang sudah ada perubahan sikap di Jakarta, warga sudah mau berjalan kalau agak jauh, kalau mau naik bus transjakarta, kan jauh juga tuh," ujar Djarot usai mengikuti kegiatan bersepeda di Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (16/7/2017).
Djarot mengatakan, akses transportasi yang diakses dengan jalan kaki secara tidak langsung memberikan paksaan kepada warga untuk berjalan kaki.
Baca: Minggu Pagi, Djarot Promosi Obyek Wisata di Jakarta dengan Bersepeda
Djarot mengatakan, jika tidak dipaksa, perilaku warga Jakarta yang tidak suka berjalanan kaki akan terus melekat. Hal itu menurut Djarot menimbulkan efek kesehatan yang negatif untuk warga.
"Perilaku hidup masyarakat kita sebagian, perilakunya itu malas bergerak, males jalan, males olahraga, apalagi dengan sebuah gadget," ujar Djarot.