DEPOK, KOMPAS.com - Para mahasiswa terduga pelaku perundungan atau bullying terhadap temannya yang berkebutuhan khusus diketahui berstatus mahasiswa semester dua di Kampus Universitas Gunadarma.
Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Irwan Bastian mengatakan, baik terduga pelaku maupun korbannya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi angkatan 2016.
Dari yang terekam dan viral di media sosial, Irwan menyebut peristiwa terjadi di Kampus Universitas Gunadarma yang ada di Kelapa Dua, Depok.
"Angkatan 2016. Mereka, baik korban maupun para pelaku teman satu kelas sebetulnya," ujar Irwan saat ditemui di Kampus Universitas Gunadarma, Jalan Margonda, Depok, Senin (17/7/2017).
Menurut Irwan, sampai saat ini para mahasiswa yang diduga menjadi pelaku bullying di Kampus Universitas Gunadarma ada tiga orang. Irwan menyatakan pihaknya akan segera memanggil ketiganya.
Ia menyebut hasil pemeriksaan terhadap ketiga terduga pelaku inilah yang nantinya akan menjadi dasar pemberian sanksi.
"Yang jelas di Gunadarma ada tata tertib kehidupan kampus yang harus dipatuhi oleh mahasiswa. Jadi nanti kalau dari hasil penyelidikan para pelaku itu bersalah, tentu akan ada sanksi yang harus diterima," kata Irwan.
Irwan mengaku belum bisa memastikan apakah ketiganya pasti akan disanksi. Ia juga belum bisa memperkirakan jenis sanksi yang akan dijatuhkan. Sebab, ia menyebut pihak rektorat akan mencocokan lebih dulu data yang diterima dengan keterangan terduga pelaku.
"Saya belum bisa berandai-andai apakah ini bercanda yang berlebihan atau memang ada hal-hal yang lain. Makanya saya belum bisa memutuskan," kata Irwan.
Baca: Polisi Selidiki Video Mahasiswa "Bully" Remaja Berkebutuhan Khusus
Sebuah video memperlihatkan aksi bullying kepada seorang pemuda yang diduga berkebutuhan khusus. Rekaman ini ramai beredar di media sosial dan menjadi viral. Dalam video tersebut tas korban ditarik oleh seorang mahasiswa.
Korban pun berusaha untuk melepaskan diri hingga terhuyung. Akhirnya si korban berhasil lepas dan sempat melemparkan tong sampah kepada pelaku.
Para mahasiswa lainnya yang melihat kejadian ini bukannya menolong malah ikut menonton sambil bertepuk tangan.