JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengimbau pelajar di wilayahnya tidak nongkrong di pinggir jalan atau di warung-warung. Selama ini, polisi kerap membubarkan pelajar yang nongkrong sepulang sekolah atau pada malam hari.
"Kami juga punya satu teori dari hal-hal ketidaktertiban, apabila kami biarkan itu bisa menimbulkan permasalahan yang lebih besar. Oleh sebab itu polisi akan menyalurkan, kami akan tindaklanjuti," kata Iwan, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/7/2016).
(baca: Polres Depok Mulai Awasi Para Remaja yang Nongkrong di Pinggir Jalan)
Iwan menilai selama ini tidak ada manfaat yang didapat pelajar dari nongkrong di pinggir jalan atau di warung-warung. Dia mengatakan lebih baik pelajar menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan kegiatan belajar bersama atau kembali ke rumah.
"Dibanding nongkrong di pinggir jalan, di mal-mal dan di pertokoan itu kan membuang waktu bagi mereka," ujar dia.
Menurut Iwan, pengawasan terhadap pelajar yang nongkrong di pinggir jalan bisa menurunkan angka kenakalan remaja. Misalnya peristiwa tawuran yang sering terjadi antara pelajar di Jakarta Selatan, kini dia sebut jumlahnya sudah berkurang.
"Sangat jauh sekali sudah turun (tawuran pelajar), bahkan kalau kami lihat cuma sekali dua kali saja tidak parah seperti yang lalu. Dan tidak melibatkan banyak pelajar. Sangat turun sudah bagus," kata Iwan.
(baca: Sandiaga: Tawuran Pelajar karena Ada Kegiatan yang Tidak Tersalurkan)
Ke depan, Polres Metro Jakarta Selatan akan menggelar program "Terkesima atau ternyata kesetiakawanan masih ada" dengan melakukan pengantaran bagi siswa SMAN 6 Jakarta dan sekitarnya tiap tanggal 17.
Selain itu, beberapa program penyuluhan dari polisi juga akan diberikan untuk pelajar SMA.