Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Koalisi Pejalan Kaki, Dicibir hingga Tiduran di Trotoar

Kompas.com - 17/07/2017, 16:32 WIB
Sherly Puspita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pendiri sekaligus Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, menceritakan berbagai kejadian tidak menyenangkan yang dia alami dan anggota koalisi lainnya saat menggelar aksi.

"Kami kerap dapat cibiran, bahkan kekerasan secara fisik," ujar Alfred, saat ditemui Kompas.com di kantor Koalisi Pejalan Kaki, di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2017).

Dia bercerita, dalam sebuah aksi, para pengendara motor yang tidak suka dengan aksi tersebut akan sengaja melindas kaki para anggota koalisi sebagai bentuk intimidasi.

"Ya kami kaget, tapi ya kami tanggapi dengan ketawa aja," kata dia.

(baca: Kronologi Koalisi Pejalan Kaki Saat Diintimidasi Pengendara Sepeda Motor)

Alfred melanjutkan, berbagai bentuk intimidasi tersebut juga kerap dirasakan saat pihaknya menggelar aksi teatrikal.

"Kami pernah sampai tiduran di trotoar karena memang pelanggaran di trotoar itu sudah terlalu parah. Banyak yang mencibir kami," ucap Alfred.

Meski demikian, dia mengaku tidak kapok menjalankan aksi-aksi yang rutin digelar setiap hari Jumat sejak 2011 tersebut.

"Kami ada karena masih ada pelanggaran ketertiban. Kalau ditanya kapan kami berhenti, ya nanti ketika pelanggaran terhadap hak para pejalan kaki sudah tidak ada," ucap Alfred..

Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial mengenai dua orang pengendara sepeda motor mengamuk saat aksi Koalisi Pejalan Kaki berlangsung di trotoar kawasan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam video tersebut terlihat dua pengendara sepeda motor yang marah-marah kepada para peserta aksi.

(baca: Djarot: Kendaraan yang Melintas di Trotoar Itu Kurang Ajar)

Kompas TV Komunitas Pejalan Kaki Gelar Aksi Penyelamatan Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com