JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri sekaligus Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, menceritakan berbagai kejadian tidak menyenangkan yang dia alami dan anggota koalisi lainnya saat menggelar aksi.
"Kami kerap dapat cibiran, bahkan kekerasan secara fisik," ujar Alfred, saat ditemui Kompas.com di kantor Koalisi Pejalan Kaki, di Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2017).
Dia bercerita, dalam sebuah aksi, para pengendara motor yang tidak suka dengan aksi tersebut akan sengaja melindas kaki para anggota koalisi sebagai bentuk intimidasi.
"Ya kami kaget, tapi ya kami tanggapi dengan ketawa aja," kata dia.
(baca: Kronologi Koalisi Pejalan Kaki Saat Diintimidasi Pengendara Sepeda Motor)
Alfred melanjutkan, berbagai bentuk intimidasi tersebut juga kerap dirasakan saat pihaknya menggelar aksi teatrikal.
"Kami pernah sampai tiduran di trotoar karena memang pelanggaran di trotoar itu sudah terlalu parah. Banyak yang mencibir kami," ucap Alfred.
Meski demikian, dia mengaku tidak kapok menjalankan aksi-aksi yang rutin digelar setiap hari Jumat sejak 2011 tersebut.
"Kami ada karena masih ada pelanggaran ketertiban. Kalau ditanya kapan kami berhenti, ya nanti ketika pelanggaran terhadap hak para pejalan kaki sudah tidak ada," ucap Alfred..
Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial mengenai dua orang pengendara sepeda motor mengamuk saat aksi Koalisi Pejalan Kaki berlangsung di trotoar kawasan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam video tersebut terlihat dua pengendara sepeda motor yang marah-marah kepada para peserta aksi.
(baca: Djarot: Kendaraan yang Melintas di Trotoar Itu Kurang Ajar)