JAKARTA, KOMPAS.com - Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai sepi ditinggalkan pedagang, khususnya yang berada di lantai 2 dan 3. Namun, pria berusia 65 tahun yang biasa disapa Can masih setia menjajakan dagangannya di lantai dua Blok G.
Di kios berukuran 2x1,5 meter persegi, ia masih berharap mendapatkan sejimpit rezeki yang halal.
Namun sepinya pengunjung pasar akhir-akhir ini membuatnya kesulitan menjual barang dagangannya.
"Sudah seminggu ini dagangan saya enggak laku. Enggak ada pembeli yang mau naik ke sini," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Jumat (18/7/2017).
Di kios tersebut Can menjual celana, rok hingga kaos wanita dewasa. Jangankan untuk mengikuti tren pakaian wanita zaman sekarang, barang dagangan Can bahkan tampak lusuh.
Baca: Nasib Malang Blok G Pasar Tanah Abang yang Ditinggal Pedagang
"Ini sebenarnya barang baru, tapi karena enggak laku-laku jadi banyak yang rusak. Mau cari dagangan baru saya enggak punya modal," keluhnya.
"Pada suka beli di pinggir jalan kali, enggak ada yang mau nengok atas," keluhnya.
Pria yang telah berjualan sejak usia belasan tahun ini mengaku pernah menjajakan dagangannya di trotoar sekitar pasar.
"Dulu pas masih muda saya pernah juga jualan di trotoar, rame. Tapi sekarang enggak kuat ngamanin barang kalau ada penertiban. Jadi saya di sini aja nunggu rezeki," tuturnya.
Ia melanjutkan, meskipun sepi ia memilih tetap menggelar dagangannya agar kiosnya tak disegel oleh PD Pasar Jaya.
"Kan kita buka engga buka tetep bayar. Tapi kalau kelihatan lama enggak buka nanti kiosnya ditempeli segel. Kan sayang, mending laku enggak laku saya tetep buka," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.