Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Korban "Bullying" di Gunadarma Keberatan Anaknya Disebut Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 18/07/2017, 14:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Ayah seorang mahasiswa Universitas Gunadarma yang menjadi korban perundungan atau bullying rekan-rekannya, M (60), keberatan anaknya disebut berkebutuhan khusus.

Menurut M, anaknya bukanlah anak berkebutuhan khusus karena dia menilai anaknya itu tidak punya perilaku di luar kebiasaan anak-anak lain seusianya.

"Kalau perlakuan khusus tidak tepat. Itulah yang membuat kami traumanya di situ," kata M, saat ditemui di rumahnya, di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2017).

M membenarkan keterangan yang disampaikan pihak rektorat. Dia mengatakan memang bertemu dengan pihak Universitas Gunadarma pada Senin (17/7/2017).

Mahasiswa korban bullying di Universitas Gunadarma diketahui berinisial MF (19). Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Irwan Bastian sebelumnya mengatakan keluarga MF tidak mau anaknya disebut sebagai anak berkebutuhan khusus.

"Orangtuanya MF menyatakan anaknya bukan anak berkebutuhan khusus," kata Irwan di Kampus Universitas Gunadarma, Jalan Margonda, Depok, Selasa pagi.

(baca: Belum Ada Sanksi bagi Pelaku "Bullying" di Universitas Gunadarma)

Karena menganggap MF tidak berkebutuhan khusus, Irwan menyatakan orangtuanya tidak memberikan perlakuan khusus kepada anaknya itu. Menurut Irwan, keterangan orangtua korban baru sebatas pengakuan dan belum didasarkan pada hasil pemeriksaan kesehatan.

"Walaupun belum pernah dilakukan diagnosis secara klinis oleh ahli," ujar Irwan.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan terjadinya bullying kepada seorang anak di kampus tersebut. Rekaman video itu viral di media sosial.

Dalam video tersebut, tas MF ditarik oleh seorang mahasiswa. Korban pun berusaha untuk melepaskan diri hingga terhuyung. Akhirnya MF berhasil lepas dan sempat melemparkan tong sampah kepada pelaku bullying.

Kompas TV Menindak Tegas Pelaku Perundungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com