DEPOK, KOMPAS.com - Pihak Rektorat Universitas Gunadarma belum memberikan sanksi untuk para mahasiswanya yang menjadi pelaku bullying terhadap seorang mahasiswa berinisial MF (19) di kampus tersebut.
Ketiga pelaku merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi angkatan 2016, masing-masing berinisial AA, PDP, dan YII.
(Baca juga: Belum Ada Sanksi bagi Pelaku "Bullying" di Universitas Gunadarma)
Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Irwan Bastian menyampaikan, pihaknya belum memberikan sanksi karena masih melakukan pemeriksaan.
Menurut dia, pemeriksaan dilakukan terhadap para pelaku, korban, maupun saksi yang melihat kejadian itu.
Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan sejauh ini, kata Irwan, peristiwa bullying terjadi di Kampus Universitas Gunadarma yang beralamat di Kepala Dua, Depok pada Jumat (14/7/2017) sore.
Menurut Irwan, para pelaku mengaku aksi yang mereka lakukan tidak terencana dan hanya merupakan aksi bercanda yang sifatnya spontan.
"Berdasarkan pengakuan para mahasiswa yang ada dalam video, mereka tidak bermaksud mem-bully. Akan tetapi hanya bercanda kepada sesama teman sekelas," ujar Irwan di Kampus Universitas Gunadarma, Jalan Margonda, Depok, Selasa (18/7/2017).
"Dari keterangan yang kami peroleh, kejadian dalam video tersebut tidak melalui proses perencanaan. Artinya berlangsung secara cepat dan spontan," sambung dia.
Terkait masalah ini, Irwan menyatakan bahwa pihaknya segera menyelesaikannya. Ia juga menyampaikan bahwa mahasiswa yang menjadi korban bullying bukanlah anak berkebutuhan khusus.
(Baca juga: Pihak Gunadarma: Orangtua Korban "Bullying" Sebut Anaknya Bukan Berkebutuhan Khusus)
Adapun bullying di Kampus Universitas Gunadarma berawal dari beredarnya sebuah video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan aksi bullying kepada seorang anak di kampus tersebut.
Rekaman ini ramai beredar di media sosial dan menjadi viral. Dalam video tersebut, tas korban ditarik oleh seorang mahasiswa.
Korban pun berusaha untuk melepaskan diri hingga terhuyung. Akhirnya, si korban berhasil lepas dan sempat melemparkan tong sampah kepada pelaku.
Pada keterangan video itu disebutkan bahwa korban merupakan anak dengan autisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.