BEKASI, KOMPAS.com – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan dalam menerapkan smart city di Kota Bekasi membutuhkan kerjasama dari masyarakat.
"Tentunya dalam smart city butuh dukungan masyarakat, tetapi masih ada masyarakat yang belum menyadari," ujar Rahmat saat ditemui di Universitas Islam Bekasi, Selasa (18/7/2017).
Ia menjelaskan dalam sebuah sistem utamanya dalam menerapkan smart city di Kota Bekasi itu ada aturannya. Sehingga aturan ini pun mengikat masyarakat.
Ketika ingin menjadikan Kota Bekasi menjadi kota cerdas, kata Rahmat, masyarakat pun harus patuh terhadap aturan untuk menyelesaikan persoalan yang ada.
"Harus menjalankan hak dan kewajibannya. Semisal dalam kota cerdas, bagaimana masyarakat patuh, supaya kota tidak macet. Sehingga pemerintah harus menyiapkan rambu-rambu dan warganya mematuhi peraturan yang ada," tambah rahmat.
Menurutnya, Pemkot Bekasi memiliki fungsi untuk membangun peradaban masyarakat. Sehingga instrumen dalam rangka smart city di Kota Bekasi masih terus dibentuk.
Adapun lembaga yang dibentuk di antaranya adalah dewan transportasi kota dan dewan kota cerdas yang baru dimulai.
Baca: Wali Kota Bekasi: "Smart City" di Kota Bekasi Baru Dimulai
Selain lembaga-lembaga yang sudah dibentuk, Rahmat menjelaskan akan membangun sistem IT yang tentunya membutuhkan dana.
Sehingga, kata Rahmat harus ada sinergitas agar dapat mencapai tujuan bersama yaitu Kota Bekasi maju, sejahtera dan ihsan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.