Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Saya dan Pak Ahok Ingin Beri Contoh Kepala Daerah dan Wakilnya Tak Harus Berkelahi

Kompas.com - 19/07/2017, 14:44 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan-pernyataan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terkait sosok mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dituangkan dalam buku "Ahok di Mata Mereka" yang diluncurkan pada Rabu (19/7/2017), di Hotel Pullman, Jakarta Pusat.

Pernyataan-pernyataan Djarot itu dirangkum dalam tulisan dengan subjudul "Kalau Pak Ahok Susah, Saya juga Susah".

Djarot menyampaikan, pernyataan-pernyataannya dituangkan dalam buku tersebut untuk memberikan contoh kepada kepala daerah dan wakil kepala daerah.

"Saya ikut beri komentar di situ (buku 'Ahok di Mata Mereka'). Kalau bagi saya sebetulnya sama Pak Ahok itu ingin kasih contoh bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah itu tidak harus saling berkelahi," ujar Djarot di Hotel Pullman.

(Baca juga: Djarot: Ancaman untuk Ahok Sudah Lama bahkan Sebelum Masuk Telegram)

Menurut Djarot, banyak kepala daerah dan wakil kepala daerah di provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang tidak harmonis. Keharmonisan keduanya, menurut dia, kerap hanya berlangsung singkat. 

"Masa-masa bulan madu kepala daerah dan wakilnya itu sangat singkat. Dan setelah itu bisa jalan berkelahi sehingga terbelahlah masyarakat," kata dia.

Menurut Djarot, hal itu tidak seharusnya terjadi. Kepala daerah dan wakil kepala daerah seharusnya bersinergi dan mendukung satu sama lain.

"Terutama dalam masa-masa yang penuh dengan tantangan, itu harus bersatu. Itu kasih pelajaran sebetulnya," ucap Djarot.

(Baca juga: Yang "Baper" Menulis soal Ahok...)

Ia juga mengaku senang kini buku yang ditulis dalam rangka ulang tahun ke-51 Ahok itu diluncurkan.

Djarot mengaku sudah membaca ke-51 tulisan dari berbagai kalangan dalam buku itu. "Kalau menurut saya itu sangat menginspirasi bagi kita," kata Djarot.

Kompas TV Djarot Ingin Tetap Gunakan Nama Simpang Susun Semanggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com