Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Bunuh Diri, Masalah Kesehatan Jiwa Diharapkan Bisa Diketahui Sejak Dini

Kompas.com - 19/07/2017, 22:22 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan, masalah kesehatan jiwa diharapkan dapat diketahui sejak dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai upaya pencegahan melalui pelayanan rumah sakit jiwa (RSJ).

Hal itu diungkapkannya ketika menghadiri acara perayaan ulang tahun RSJ Soeharto Heerdjan, Grogol Jakarta Barat, Rabu (19/7/2017).

"Saya mengusulkan, RSJ ini lebih banyak menangani mental masyarakat. Jadi sebelum sakit kita sudah harus mengetahui secara dini," ujarnya, Rabu.

Ia menambahkan, hal ini sangat penting dilakukan mengingat tekanan kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan dapat menimbulkan stres. Berawal dari kondisi itu, bisa berlanjut pada masalah kesehatan jiwa.

"Saya tadi banyak ditanya juga soal fenomena bunuh diri yang sering terjadi akhir-akhir ini," lanjutnya.

Baca: Depresi Jadi Masalah Kesehatan Utama di Dunia

Ia menilai, berdasarkan fenomena ini, sudah seharusnya saat ini peran RSJ bukan hanya sebagai tempat rehabilitasi hingga membuat pasien sembuh. RSJ juga harus memastikan kondisi mental setiap keluarga baik dan memiliki sensifitas untuk mencegah hal semacam ini.

"Jadi harus dicegah. Kalau kita lihat RSJ di Magelang itu ada poli balita sampai lansia. Karena memang setiap tahapan usia itu ada stresnya. Jadi ini penting untuk diperhatikan," ucap dia.

Berkaitan dengan hal tersebut, di hari ulang tahun ke-150 tahun RSJ Soeharto Heerdjan ini, Menkes juga melakukan peletakan batu pertama sebagai dimulainya pembangunan gedung rawat jalan terpadu sebagai pusat perawatan autisme, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan emosional anak dan remaja.

Baca: 150 Tahun RSJ Soeharto Heerdjan, Instalasi Anak dan Remaja Dibangun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com