Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Jika Warga Kolong Tol Langgar Aturan, Masa Dilindungi?

Kompas.com - 21/07/2017, 10:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tersenyum kecil ketika tahu warga kolong Tol Sedyatmo mengadu kepada Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meminta perlindungan. Warga meminta perlindungan kepada Anies terkait rencana Pemerintah Provinisi DKI yang mau menertibkan mereka.

"Enggak apa-apa, meminta perlindungan kan boleh. Tapi kalau melanggar aturan masa dilindungi?" ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (21/7/2017).

Djarot mengatakan, dia sudah meminta izin kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono untuk mengelola kolong-kolong tol di Jakarta. Sebab wewenang pengelolaan kolong tol sebelumnya ada pada Jasa Marga.

"Dan beliau (Menteri Basuki) mengucapkan terima kasih, senang banget kami ikut menjaga, ikut merawat," ujar Djarot.

Lihat: Djarot Minta Izin ke Menteri PUPR untuk Kelola Kolong Tol di Jakarta

Djarot kembali menegaskan bahwa kolong tol bukan untuk hunian warga karena berbahaya. Kebakaran pernah terjadi di kolong tol dan membuat konstruksi jalan tol yang ada di atas jadi rusak. Djarot mengatakan sebaiknya kolong tol difungsikan untuk hal lain daripada untuk permukiman.

"Saya sampaikan itu bisa dijadikan untuk taman atau tempat parkir yang tertata dengan baik. Dengan cara seperti itu maka tidak ada oknum-oknum juga yang bermain di situ," ujar Djarot.

"Pengalaman dulu, seberangnya Kalijodo itu kan dulu untuk parkir truk kan? Itu dimanfaatkan dan terbukti disewakan," kata dia.

Warga Kampung Walang yang bertempat tinggal di kolong Tol Sedyatmo, Jakarta Utara berharap gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menepati janji kampanye mereka.  Seorang warga Kampung Walang, Mardi, mengatakan bahwa saat berkampanye di kawasan kolong tol itu, Anies berjanji tidak akan ada lagi penggusuran.

Saat ini Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan penertiban terhadap permukiman warga di kolong Tol Sedyatmo. Pemprov DKI akan membangun sodetan di kawasan itu.

Mardi mengatakan, hampir semua warga di kawasan itu merupakan relawan pendukung Anies-Sandiaga yang tergabung dalam relawan bernama "Abdi Rakyat". Mardi juga mengatakan, beberapa bulan lalu warga Kampung Walang mendatangi kediaman Anies di Jakarta Selatan. Di sana, warga menyampaikan keluhan mereka terkait rencana penertiban itu.

Menurut Mardi, kepada warga, Anies mengatakan akan menyelesaikan masalah tersebut.

"Istilahnya kami datang meminta perlindunganlah. Kata Pak Anies akan dirapatkan. Beberapa hari kemudian saya tanyakan ke koordinator wilayah (Abdi Rakyat). Kata mereka sudah di-backup, artinya enggak ada penggusuran," ujar Mardi.

Baca juga: Warga Kolong Tol Sedyatmo Berharap Ada Dialog Sebelum Penertiban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com