JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap, Irjen Idham Azis yang akan menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dapat berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta ke depannya dalam menjaga keamana Ibu Kota.
Idham ditunjuk sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen M Iriawan.
"Pak Idham yang baru mendapat jabatan semoga amanah dan kami siap kerja sama. Track record beliau tidak perlu dipertanyakan lagi. Beliau sangat berprestasi dan mudah-mudahan ada kolaborasi yang baik antara Pemprov dan polisi," ujar Sandiaga di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2017).
(Baca juga: Sandi Puji Kapolda Iriawan atas Kinerjanya dalam Jaga Keamanan Pilkada)
Sandiaga menilai, Idham merupakan sosok tepat untuk menggantikan Irjen M Iriawan. Adapun Iriawan segera mendapat jabatan baru sebagai Asisten Operasional Kapolri menggantikan Irjen Unggung Cahyono.
Menurut Sandiaga, dipilihnya Idham karena melihat sejumlah prestasi yang ditorehkan selama mengabdi di institusi kepolisian, khususnya dalam pengungkapan sejumlah kasus terorisme.
Idham yang lahir di lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 1963 itu merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988.
Ia memiliki pengalaman cukup lama di Densus 88 Antiteror dengan prestasi melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Jabatan terakhirnya di detasemen ini sebagai Wakadensus pada 2010. Kemampuannya di bidang antiterorisme membuat Idham ditempatkan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah pada 2014, yang rawan dengan kelompok sipil bersenjata.
(Baca juga: Jadi Kapolda Metro, Idham Azis Diharap Bisa Ungkap Kasus Novel)
Adapun penugasan di Polda Metro Jaya kali ini bukan hal baru bagi Idham. Pada 2009, ia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum.
Ia menempati berbagai posisi di Polda Metro Jaya mulai dari Kanit VC Sat Serse Umum Dit Serse Polda Metro Jaya pada 1999 dan Kasat I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada 2002. Ia juga pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2008.