Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Memberi Uang pada Anak Jalanan!

Kompas.com - 22/07/2017, 15:56 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Komunitas Sahabat Anak mengimbau masyarakat untuk berhenti memberikan uang pada anak-anak yang mencari uang di jalanan.

Koordinator Jambore Sahabat Anak XXI Saskia Rosita Indrasari mengatakan, memberikan uang pada anak-anak jalanan sama halnya membuat mereka tak lepas dari kehidupan jalanan.

Anak-anak seringkali enggan berhenti mengamen atau meminta-minta karena mereka mendapatkan uang cukup banyak, terutama di hari libur.

"Anak-anak ini bisa dapat ratusan ribu dalam sehari, which is itu berarti mereka enggak ada alasan dong untuk enggak di jalan dan anak-anak mungkin mikirnya, 'ya mendingan gue di jalan dapat duit, daripada gue sekolah'," kata Saskia di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7/2017).

Baca: Rumah Baca Anak-anak Jalanan Itu Menanti Perhatian Pemkot Depok

Oleh karena itu, Saskia menyebut cara untuk menghentikan anak-anak mencari uang di jalanan yakni dengan tidak memberikan uang kepada mereka.

"Untuk mutusin rantai kehidupan anak jalan harus dari sumbernya, ya persebaran uang itu, stop di jalan, enggak beredar lagi di jalan, otomatis anak-anak dan orangtua mikir jalanan bukan sumber pendapatan lagi buat mereka," ujarnya.

Jika anak-anak itu lagi mendapatkan uang, maka mereka akan berhenti mencari uang di jalanan. Daripada memberikan uang, Saskia menyebut lebih baik menjadi sahabat anak-anak.

Baca: Membantu Anak Keluar dari Dunia Cari Uang di Jalanan...

Menjadi sahabat anak bisa dimulai dengan bermain dan berbincang bersama anak-anak jalanan itu.

"Kalo kita ngelihat anak-anak di jalan, kita jangan kasih uang, kita mendingan jadi sahabat anak," ucap Saskia.

Untuk dapat menjadi relawan atau sahabat anak, hal pertama yang harus dilakukan yakni menyetarakan diri dengan anak-anak jalanan/marjinal tersebut.

"Kalau mau turun ke anak-anak, persepsi pertamanya anak-anak itu lebih rendah daripada kita, joroklah, jadi gap-nya besar. Karena itu, yang dilakukan pertama kali mau 'menurunkan diri kita' ibaratnya," kata dia.

Saskia menyampaikan, menjadi relawan atau sahabat anak juga harus bisa menjadi orang yang mau mendengarkan, bukan hanya mengajari anak-anak itu.

Kompas TV Uniknya Sekolah Kontainer di India
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com