Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BNN soal Flakka yang Diduga Telah Beredar di Indonesia

Kompas.com - 22/07/2017, 20:54 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional mengaku belum pernah mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis flakka.

Kendati begitu, BNN sudah menerima sampel barang berbahaya itu untuk dilakukan pengujian di laboratorium.

"Laboratorium BNN pernah mendapatkan sample itu (flakka) berdasarkan link antar-laboratorium narkotika di dunia," ujar Humas BNN Kombes Sulistiyandriatmoko kepada Kompas.com, Sabtu (22/7/2017).

Meski belum pernah mengungkap kasus penyelundupan flakka di Indonesia, Sulis tak menampik jika barang haram tersebut bisa saja sudah beredar di Indonesia.

"Bisa jadi sudah beredar, tapi pengungkapannya belum pernah ada," kata Sulis.

Sulis menambahkan, flakka merupakan jenis narkotika sintesis. Atas dasar itu, dia menilai flakka jauh lebih bahaya daripada narkotika jenis lainnya.

"Misalnya dibandingkan dengan kokain, dia (flakka) bisa 10 kali lipat pengaruhnya dari kokain," kata Sulis.

Sulis menjelaskan, orang yang mengonsumsi flakka bisa menjadi sangat agresif. Bahkan orang yang mengonsumsinya bisa kejang-kejang.

Baca: BNN: Narkoba Flakka Sudah Masuk Indonesia

"Dia termasuk golongan psikostimulan. Jadi orang yang makai itu dirangsang sedemikian rupa kegunaan sarafnya sehingga yang bersangkutan bisa jadi sangat agresif," ujar Sulis.

Beberapa video di media sosial tersebar bagaimana narkoba jenis flakka bisa memengaruhi si pemakai melakukan hal-hal yang agresif dan merasa kuat.

Narkoba yang kabarnya berasal dari Cina itu disebut bisa membuat pemakai seperti layaknya zombie. Dalam video lainnya tampak beberapa pengguna flakka yang bergerak aneh tak karuan.

Ada yang menggerak-gerakkan kepala dalam kondisi miring setelah mengonsumsi zat tersebut, hingga mendadak berlari kencang dan menabrakkan diri ke mobil.

Dalam jangka pendek, pengguna yang kecanduan flakka akan mengalami euforia yang berlebihan, denyut jantung lebih cepat, kenaikan tekanan darah, dan berperilaku waspada yang berlebihan.

Dampaknya ginjal akan mengalami efek yang mengerikan. Zat yang terdapat pada narkoba tersebut akan membuat otot semakin lemah dan membuat tubuh mengalami hipertermia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com