Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Dulu Ada Isu Ansor Dukung Pak Ahok, Sebenarnya..."

Kompas.com - 23/07/2017, 18:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua GP Ansor DKI Jakarta Abdul Azis mengklarifikasi dukungan organisasinya kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dulu di depan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Azis awalnya mengatakan bahwa ada doa GP Ansor DKI Jakarta yang mengiringi Sandiaga Uno hingga terpilih menjadi wakil gubernur seperti ini.

"Kalau sekarang Insya Allah karena beliau sudah terpilih jadi wagub DKI bulan Oktober nanti, ada doa Ansor juga di situ, enggak putus-putus," ujar Azis di Kantor GP Ansor DKI Jakarta, Minggu (23/7/2017).

Azis pun mengenang pengalamannya yang pernah menemani Sandiaga saat berkunjung ke permukiman warga dulu. Azis mengatakan saat itu kapasitasnya sebagai Wakil Ketua PKB DKI Jakarta, bukan Ketua GP Ansor DKI Jakarta.

Azis mengatakan GP Ansor DKI sejak dulu netral dan tidak mendukung pasangan calon manapun.

"Kalau pun dulu ada isu Ansor dukung Pak Ahok, sebenarnya saya enggak perlu ungkapin. Ya dia mau datang masa kita tolak? Kira kira begitu," ujar Azis.

"Jadi jangan salah tafsir, Ansor tidak pernah mendukung salah satu kandidat. Itu yang perlu diklarifikasi," tambah Azis.

Pada Jumat (7/4/2017) lalu, Ahok dan Djarot pernah bersama-sama mendatangi Kantor GP Ansor DKI. Dalam pertemuan itu, Abdul Azis menyatakan dukungan untuk Ahok-Djarot merupakan momentum buat mencegah berkuasanya kelompok-kelompok radikal dan garis keras di Jakarta.

"Kami sangat menolak calon gubernur yang didukung Islam radikal dan Islam garis keras," kata Azis.

Baca: Saat Sandiaga Uno Sindir Dua Mantan Pendukungnya...

Pada kesempatan itu, Azis menyatakan GP Ansor siap mengawal para pendukung Ahok-Djarot dari kemungkinan intimidasi pada saat pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April ini.

"Ansor dihina dari zaman Gus Dur sudah biasa. Dibilang kafir, munafik sudah biasa. Tapi kalau sudah merusak tatanan NKRI dan demokrasi, pasti akan kami lawan," kata Azis.

Kompas TV Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Wilayah Jawa Timur dan ormas Banteng Muda Indonesia mendeklarasikan penolakan terhadap segala bentuk persekusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com