JAKARTA, KOMPAS.com - Listrik tiga sekolah di Jakarta Barat dipadamkan sebagian karena menunggak selama satu bulan. Tagihan listrik yang belum dilunasi adalah tagihan pada Juli 2017.
"Jadi menunggaknya baru bulan Juli ini, baru sebulan PLN sudah lakukan pemadaman," ujar Kasudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Barat, Uripasih, kepada Kompas.com, Senin (24/7/2017).
Uripasih mengatakan, sekolah-sekolah yang mengalami pemadaman listrik adalah SMA Negeri 112 di Meruya, Kembangan, SMA Negeri 85 Srengseng dan SMA Negeri 65 di Jalan Raya Panjang.
"Jadi tidak mati total, jadi ada sebagian ruang yang dialiri listrik," ujar Uripasih.
Dia mengatakan, ketiga sekolah tersebut belum membayar listrik di bulan ini karena dana bantuan operasional sekolah (BOP) dicairkan setiap tiga bulan sekali.
"Jadi kalau bulan ini dan Agustus belum bayar berarti September baru akan dibayarkan sesuai cairnya dana BOP karena memang sistemnya kan triwulan," ujar dia.
Menurut Uripasih, pemadaman listrik sekolah di Jakbar baru terjadi kali ini.
"Soalnya memang biasanya uang listrik itu dibayar tiga bulan sekali," kata Uripasih.
Uripasih mengaku telah menjalin komunikasi dengan Bank DKI untuk meminta dana talangan.
"Tapi dari Bank DKI perlu informasi jumlah tagihannya. Saya juga sudah mengirimkan ID langganan listrik SMA-SMA tersebut untuk dicek besaran tagihannya. Besok saya akan minta datanya kepada PLN lagi," kata dia.
Meskipun sejauh ini belum ditemui kendala dari pemadaman listrik ini ia berharap agar PLN memiliki kebijaksanaan untuk memahami pola penerimaan dana BOP tersebut.
"Jadi harapan kami uang listrik bisa dibayar tiga bulan sekali," ucap Uripasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.