Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Persen Kasus Tabrak Lari di Jakarta Utara 2013-2016 Belum Terungkap

Kompas.com - 25/07/2017, 10:32 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Jumlah angka tabrak lari di Jakarta Utara pada periode 2013 hingga 2016 mencapai 707 kejadian.

Jumlah tersebut merupakan akumulatif tabrak lari di mana korbannya meninggal, luka-luka, hingga kerugian materiel. Adapun jika dirata-ratakan setiap tahunnya, angka tabrak lari terjadi secara fluktuatif.

Data yang didapatkan dari Satlantas Wilayah Jakarta Utara, Senin (24/7/2017), angka tabrak lari pada 2013 sebanyak 183 kali kejadian, pada 2014 turun menjadi 133 kejadian.

Sedangkan pada 2015, angka tabrak lari sebanyak 178 kejadian, pada 2016 naik menjadi 213 kejadian.

Baca: Kasus Tabrak Lari di Jakut Tidak Terungkap karena Saksi Enggan Terlibat

Kanit Laka Lantas Wilayah Jakarta Utara AKP Sigit Purwanto menjelaskan, kejadian tabrak lari diawali dengan para pengendara yang melanggar lalu lintas.

Adapun dari seluruh kejadian tabrak lari, kasus yang belum bisa terungkap pelakunya mencapai 35 persen hingga 40 persen.

Sigit mengatakan, sulitnya pengungkapan kasus tabrak lari dikarenakan keengganan para saksi untuk memberi keterangan.

Para saksi merasa takut dan enggan untuk terlibat dalam kejadian tersebut. Ada juga saksi yang beralasan harus bekerja saat hendak dimintai keterangan.

Baca: Pengendara Sepeda Motor Tewas akibat Tabrak Lari di Jakarta Utara

Padahal, lanjut Sigit keterangan saksi sangat diperlukan untuk mempercepat pengungkapan kasus.

"Ada yang juga merasa takut dan tidak mau terlibat," ujar Sigit.

Kompas TV Usai Tabrak Lari Warga, Anggota DPRD Ini Ditemukan Tewas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com