JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Tebet di Jakarta Selatan dinyatakan sebagai stasiun percontohan integrasi berbagai moda transportasi publik. Ke depan di stasiun itu akan ada dua hall atau area keluar masuk penumpang yang akan terhubung langsung dengan halte bus transjakarta.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhila mengatakan, keberadaan terowongan penyeberangan penumpang di Stasiun Tebet yang mulai beroperasi Senin (24/7/2017) kemarin, merupakan bagian dari pengembangan Stasiun Tebet sebagai stasiun percontohan integrasi antar moda transportasi.
"Selanjutnya akan diikuti dengan perluasan hall serta penambahan lokasi keluar masuk pengguna KRL dari satu hall menjadi tiga hall untuk mengakomodir integrasi antar moda secara fisik di Stasiun Tebet," kata Fadhila saat meninjau terowongan di Stasiun Tebet, Selasa (25/7/2017).
Bus transjakarta yang melayani pemberangkatan dari Stasiun Tebet sudah beroperasi sejak tahun lalu. Saat ini, ada jalur pejalan kaki yang menghubungkan stasiun dengan halte bus tranjakarta.
Fadhila mengatakan, dua hall untuk keluar masuk penumpang yang akan dibangun di Stasiun Tebet masing-masing akan terhubung dengan halte transjakarta arah Casablanca, dan satu lagi dengan halte yang mengarah ke Kampung Melayu. Dua hall itu merupakan dua dari tiga area baru yang akan dibangun di Stasiun Tebet.
Satu hall lainnya dibangun di jalan mengarah ke Tebet Dalam.
"Satu lagi di belakang mengarah ke perumahan penduduk," kata Fadhila.
Ketiga hall keluar masuk penumpang di Stasiun Tebet ditargetkan selesai dalam tahun ini.
Baca juga: Begini Penampakan Underpass di Stasiun Tebet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.