JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku dikeluhkan oleh temannya yang merupakan pengusaha besar, soal kemacetan di Jakarta.
Menurut Sandiaga, kemacetan yang timbul akibat banyaknya pembangunan, tidak diiringi sosialisasi dan alternatif yang matang.
"Salah satu pengusaha besar sekali protes sama saya walaupun saya belum menjabat. Dia bilang 'Gue enggak mau lihat lagi kalau jaman lu ada kaya gini-gini'," kata Sandiaga ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).
Sandiaga mengatakan pembangunan tak harus melulu diiringi dengan penyempitan lajur yang berimbas pada kemacetan. Ia mengusulkan agar meminjam lahan-lahan parkir di gedung instansi pemerintahan untuk digunakan sebagai lajur tambahan.
"Ini kan tadinya tiga jadi satu. Jadi dari tiga menjadi dua dengan perencanaan sebagian dari lahan itu bisa dikonvensi sebentar jadi salah satu jalur," ujar Sandi.
Baca: Jakarta Makin Macet, Polisi Ingin Perbanyak "Pak Ogah"
Sandi meminta usulan ini bisa dipertimbangkan oleh instansi-instansi terkait seperti Kepolisian dan Dinas Perhubungan.
Menurutnya, sosialisasi dan rekayasa lalu lintas penting untuk dilakukan. Sandiaga sendiri mengaku jadi 'korban' kemacetan karena pernah terjebak di Matraman dan Mampang Prapatan.