TANGERANG, KOMPAS.com - Berkendara menuju lahan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berlokasi di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, terkendala jalan berlubang dan bergelombang.
Sebagian dari 98 hektar total luas lahan DKI di sana rencananya akan digunakan untuk membangun lapas terbuka serta panti jompo.
Pantauan Kompas.com pada Selasa (25/7/2017), jalan menuju Desa Ciangir rusak di banyak titik saat sudah melintas di kawasan Legok, tepatnya di Jalan Raya Legok hingga Jalan Raya Parung Panjang.
Rata-rata kendaraan yang melaju di sana merupakan truk besar, mobil pribadi, hingga sepeda motor.
(baca: Kondisi Lahan Pemprov DKI di Ciangir Jelang Pembangunan Lapas)
Kondisi jalan yang rusak hampir di semua bagian akan semakin parah dengan kemacetan yang disebabkan kendaraan besar yang mengalami gangguan.
Seperti yang terjadi Selasa siang, ada sebuah truk dengan muatan pasir mengalami pecah ban setelah melintasi jalanan berlubang dan berbatu.
Desa Ciangir dapat diakses dari arah Kabupaten Tangerang, seperti dari Lippo Karawaci, juga dari Kota Tangerang Selatan, melalui kawasan Bumi Serpong Damai. Butuh waktu sekitar 30 menit berkendara menggunakan sepeda motor dengan kecepatan sedang untuk sampai di Desa Ciangir.
(baca: Lahan DKI di Ciangir Sempat Ingin Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah)
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya memastikan pihaknya akan cepat membahas dan merealisasikan pembangunan lapas terbuka serta panti jompo di Ciangir.
Pertimbangannya, karena narapidana di lapas yang ada di Jakarta sudah melebihi kapasitas normal.
Adapun untuk panti jompo juga akan segera dibangun menyusul rencana pemanfaatan terhadap aset Pemprov DKI di sana.
Rencana pembangunan lapas terbuka merupakan kerja sama Pemprov DKI dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sedangkan rencana membangun panti jompo adalah program Pemprov DKI.