Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alhamdulillah Kalau 'Pak Ogah' Digaji, Mau Banget..."

Kompas.com - 25/07/2017, 21:24 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Selama 10 tahun terakhir, Hasan Basri (52), mengatur kendaraan di pertigaan Jalan Amil dengan Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. Setiap hari dia menghabiskan lima hingga tujuh jam bergantian dengan temannya untuk mengatur laju kendaraan yang keluar dan masuk gang.

"Kami yang jaga ini warga asli sini. Seikhlasnya aja jaga, ada yang kasih syukur kalau enggak ya udah. Yang penting kan gimana lingkungan enggak macet," ujar Hasan, kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2017).

(baca: Jakarta Makin Macet, Polisi Ingin Perbanyak "Pak Ogah")

Hasan mengaku belum mendengar wacana Kepolisian Daerah Metro Jaya merekrut 'Pak Ogah' seperti dia menjadi pengatur lalu lintas di bawah komando polisi dan Dinas Perhubungan.

Namun, Hasan menyambut baik wacana itu, apalagi jika ada upah yang tetap dan layak.

"Alhamdulillah kalau 'Pak Ogah' digaji. Mau banget," kata Hasan.

'Pak Ogah' seperti Hasan mengandalkan kemurahan hati pengendara memberikan uang pecahan kecil saat membantu mengatur lalu lintas.

Bagi Hasan, mengatur lalu lintas adalah pilihan terakhir setelah dia tidak lagi menjadi tukang ojek di sekitar lokasi tersebut.

"Kalau pakai seragam terus kami enggak dikasih uang gitu, ya enggak apa-apa, kan ada gajinya," ujar Hasan.

(baca: Kadishub DKI Khawatir Pak Ogah Sok Berkuasa jika Direkrut Polisi)

Dalam sehari mengatur lali lintas, Hasan rata-rata memeroleh Rp 60.000. Jika lalu lintas ramai, terutama pada Jumat malam, dia bisa mengumpulkan hingga Rp 80.000.

Saat ini, wacana merekrut 'Pak Ogah' menjadi Supeltas atau sukarelawan pengatur lalu lintas tengah dikaji kepolisian dan Dinas Perhubungan. Polisi mengusulkan agar upahnya dikumpulkan dari program corporate social responsibility (CSR) tempat usaha di sekitar wilayah tempat 'Pak Ogah' bekerja.

Kompas TV Biang Kemacetan, Juru Parkir Liar Ditahan Petugas Gabungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com