JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengatakan pihaknya sudah pernah melakukan mediasi dengan PLN terkait pembayaran listrik. Hal itu sudah dilakukan sejak pemadaman listrik di beberapa sekolah, tahun lalu.
"Selama ini sudah dilakukan mediasi antara PLN, Bank DKI, dan Sudin-sudin Pendidikan. Bahwa permasalahannya adalah cara pembayaran. Itu sudah kita lakukan dengan diberikannya dana talangan dari Bank DKI," ujar Sopan kepada Kompas.com, Rabu (26/7/2017).
Sopan mengatakan seharusnya permasalahan yang sama tidak terjadi kembali tahun ini. Biaya operasional untuk sekolah memang cair per tiga bulan. Untuk bulan Juli, biayanya baru akan cair pada September 2017.
Listrik di beberapa sekolah diputus sejak Juli ini karena menunggak tagihan listrik. Sopan mengatakan dia akan mencari tahu penyebab sekolah-sekolah tersebut menunggak listrik.
"Kalau hanya beberapa sekolah, berarti sekolahnya yang perlu kita cermati, kita akan cek apa yang terjadi," ujar Sopan.
"Kok masih ada nih, ini yang akan kita telusuri bersama. Nanti saya mau cek juga kasudin-nya terutama apa penyebabnya," tambah dia.
Baca: Menunggak Sebulan, Listrik 3 Sekolah di Jakbar Dipadamkan
Sebelumnya diberitakan, listrik tiga sekolah di Jakarta Barat dipadamkan sebagian karena menunggak selama satu bulan. Tagihan listrik yang belum dilunasi adalah tagihan pada Juli 2017.
Sekolah-sekolah yang mengalami pemadaman listrik adalah SMA Negeri 112 di Meruya, Kembangan, SMA Negeri 85 Srengseng, dan SMA Negeri 65 di Jalan Raya Panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.