Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Baterai Gardu Telkom Pernah Ditangkap Polisi

Kompas.com - 26/07/2017, 15:22 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polsek Tebet, Jakarta Selatan, menyelidiki kasus pencurian baterai gardu Telkom yang terjadi pada Rabu (26/7/2017) pagi. Hasil penyelidikan sementara, tersangka Andri Sianturi (26) ternyata sudah pernah tertangkap sebelumnya dengan kasus berbeda.

"Ini sudah tiga kali saya tangkap," kata Kanit Reskrim Polsek Tebet, AKP Waluyo, kepada Kompas.com.

Waluyo mengatakan Andri sebelumnya tertangkap karena menggelandang. Dia tidak punya orangtua dan sering tidur di lahan bekas SPBU di Jalan DR Saharjo, Tebet. Kepada polisi, Andri mengaku mencuri untuk mendapatkan uang dan dapat memenuhi kebutuhannya.

"Pengakuannya dia kerja mencuri karena diajak, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari," ujar Waluyo.

(baca: Polisi Tangkap Pencuri Baterai Gardu Telkom di Tebet)

Selain baterai, Andri disebut sering mencuri komponen listrik hingga beton dengan wilayah operasi dari Tebet, Jakarta Selatan, hingga kawasan Mangga Dua, di Jakarta Utara.

Kepada polisi, Andri mengaku hasil curiannya dijual kepada penadahnya. Baterai gardu Telkom yang dicuri Andri dijual Rp 6.000 per kilogram dengan berat total sekitar 45 kilogram.

"Sekarang kami buru penadahnya, termasuk juga temannya yang semalam kabur," ujar Waluyo.

(baca: Polisi Temukan 16 Baterai Gardu Telkom Curian yang Disembunyikan)

Polisi menemukan timbunan baterai gardu di tempat tersangka Andri Sianturi hidup sehari-hari.

Pencurian ini dipergoki petugas PT Telkom bernama Saipulloh di gardu MSAN MRP Telkom STO Tebet, Jalan Tebet Utara Dalam IV.

Saipulloh kemudian mengejar Andri dan rekannya. Mereka mengendarai motor Honda Beat bernomor B 3012 TKK. Andri berhasil ditangkap, sementara rekannya bernama Dedi melarikan diri.

Kompas TV Inilah detik-detik rekaman kamera pengawas milik warga merekam aksi tiga pencuri di rumah mewah kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com