Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Mengapa Tidak Sekolah, Rizki Gelengkan Kepala...

Kompas.com - 27/07/2017, 06:01 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Muhammad Rizki (13), hanya menunduk ketika Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin mengajaknya bicara, Rabu (26/7/2017). Rizki hanya menggelengkan kepalanya saat Arifin bertanya mengapa dia tidak sekolah.

"Lho kamu usianya 13 tahun tapi enggak sekolah? Kenapa kok enggak sekolah?" tanya Arifin di rumah Rizki, Cipete Utara, Kebayoran Baru.

Arifin bertemu Rizki saat dilakukannya Operasi Bina Kependudukan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Ibunda Arifin, Satiah, mengatakan bahwa anaknya itu pernah sekolah, namun hanya sampai kelas III SD. Alasannya, guru di SDN 13 Cipete Utara ogah mengajari Rizki karena dinilai lambat memahami pelajaran.

"Kata gurunya anak saya enggak sanggup, enggak bisa belajar, gitu... ya udah keluar terus anaknya enggak mau sekolah lagi," ujar Satiah pasrah.

(baca: Menunggak Sebulan, Listrik 3 Sekolah di Jakbar Dipadamkan)

Mendengar penjelasan itu, Arifin langsung memerintahkan lurahnya mengurus agar Rizki mau kembali sekolah. Jika memang diperlukan, Rizki akan dimasukkan ke sekolah luar biasa.

Arifin mengatakan, saat ini seluruh anak Jakarta harus sekolah, apalagi ada bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Ia kemudian menjabat tangan Rizki sambil meminta bocah itu berjanji segera sekolah lagi.

"Kamu harus sekolah, harus belajar baca, hitung-hitungan... Siapa tahu nanti jadi Gubernur," kata Arifin.

Data dari Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menunjukkan Cipete Utara sebagai kelurahan dengan jumlah pendatang setelah Lebaran terbanyak, mencapai 258 orang.

Para pendatang baru itu mengontrak sebidang tanah di dekat Jalan Pangeran Antasari, dengan kondisi hidup memprihatinkan. Dari permukiman ini, terlihat mal Kemang Village dan tower-tower apartemen supermewah yang ada di sekitarnya.

Letak permukiman tersebut hanya berjarak kurang lebih dua kilometer dari Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Namun sebagian besar pendatang berimpitan di bedeng berdinding triplek dan atap seng yang bocor saat hujan.

"Saya tanya RW kebanyakan kerjanya apa, rupanya banyak yang terlibat pembangunan fisik," ujar Arifin.

Selain banyak pemulung dan pedagang kecil, sebagian besar terutama pendatang adalah pekerja proyek. Jakarta Selatan saat ini menjadi wilayah dengan salah satu pembangunan terbanyak di Jakarta.

Di antaranya proyek mass rapid transit (MRT), dua underpass, dua jalan layang, jalan layang non tol Koridor 13, dan simpang susun Semanggi, serta pembangunan gedung perkantoran dan apartemen.

Arifin mengatakan operasi bina kependudukan ini adalah satu langkah untuk membantu mencegah bertambahnya masalah ketimpangan kesejahteraan serupa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com