JAKARTA, KOMPAS.com - Hermansyah, pakar telematika yang dikeroyok di Km 6 Tol Jagorawi beberapa pekan lalu, mengalami luka di urat leher dan dada kiri, tepatnya yang mengarah ke jantung. Luka pada kedua bagian itu yang membuat kondisi Hermansyah sempat kritis.
"Ditusuknya di arah jantung dan urat leher. Yang di leher ini yang membuatnya sulit berkomunikasi," kata juru bicara keluarga Hermansyah, Ichwan, kepada Kompas.com, Kamis (27/7/2017).
(baca: Pisau yang Digunakan untuk Menusuk Hermansyah Ditemukan di Bandung)
Menurut Ichwan, kondisi kesehatan Hermansyah kini semakin membaik tapi masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gato Subroto. Beberapa alat bantu yang sebelumnya dipasang di tubuhnya kini sudah mulai dilepas tapi belum bisa normal berkomunikasi.
"Komunikasinya terbatas dulu sampai nanti benar-benar pulih. Karena kami juga harus memastikan kepulihan dan kesehatan beliau. Karena ini lukanya serius," ujar Ichwan.
Meski sudah dipindah ruang perawatan, kata Ichwan, kamar tempat Hermansyah dirawat masih dijaga personel TNI AD dan penjenguknya dibatasi, hanya ibu kandung dan istri Hermansyah yang diperkenankan masuk ke ruang perawatan.
"Selain itu tidak boleh. Termasuk saya juga. Saya cuma bisa lihat di kaca dari luar," ujar Ichwan.
Hermansyah diserang sejumlah pria di Km 6 Tol Jagorawi arah Bogor, Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (9/7/2017) dini hari. Saat itu Hermansyah dan istrinya tengah berkendara menuju rumahnya di Depok.
Ada lima pelaku penyerangan yang sudah ditangkap. Dari pengakuan para pelaku kepada polisi, penyerangan dipicu senggolan mobil.
(baca: Kapolri Tegaskan Tak Ada Rekayasa dalam Kasus Hermansyah)
Sebelum kejadian, salah satu mobil yang dikemudikan seorang pelaku menyenggol mobil yang dikemudikan Hermansyah.
Menurut para pelaku, Hermansyah kemudian mengejar dan menghentikan mobil tersebut. Sampai akhirnya terjadi cekcok dan berakhir dengan pengeroyokan terhadap Hermansyah.
Sampai saat ini, kronologi versi para pelaku belum dikonfirmasi oleh Hermansyah maupun istrinya yang menjadi saksi mata pengeroyokan itu.