Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Matikan "GPS" Saat Bawa Bus Transjakarta ke Pekalongan

Kompas.com - 27/07/2017, 18:54 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Asisten Direktur PT Mayasari Bakti Akhmad Zulkifli mengatakan, mantan pengemudi yang mencuri bus Transjakarta milik operator PT Mayasari Bakti mematikan OPU bus yang dicurinya.

Zulkifli menjelaskan, OPU merupakan alat sejenis global positioning system (GPS). Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat mendeteksi keberadaan bus saat dibawa S.

"Dari IT internal kami, bus itu masih di dalam pul. Rupanya dimatiin OPU-nya," ujar Zulkifli saat dihubungi, Kamis (27/7/2017).

Manajemen PT Mayasari Bakti pun akhirnya meminta bantuan salah satu operator seluler dan PT Transjakarta untuk melacak keberadaan bus tersebut. Menurut Zulkifli, PT Transjakarta dapat melacaknya menggunakan alat yang mereka miliki.

"Transjakarta kan ada teknisi untuk mengecek GPS-nya posisi bus ada di mana," kata Zulkifli.

(baca: Tanpa Uang Bensin, Sentot Bawa Kabur Bus Transjakarta ke Pekalongan)

Pada Rabu (26/7/2017) sekitar pukul 08.50 WIB, posisi bus Transjakarta yang dicuri diketahui berada di Pekalongan. PT Mayasari Bakti langsung menghubungi Polda Jawa Tengah dan Polda Jawa Timur dan personel Satlantas Polres Pekalongan kemudian mengejar bus tersebut.

Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Alan Haikel, mengatakan bus itu diadang di jalur Pantura, tepatnya di Sipait, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Pencuri bus tersebut adalah Sentot Setiadi.

"Tadi kami amankan bus dan pengemudinya di jalur Pantura," kata Alan seperti dilaporkan Tribun Jateng, Rabu malam.

(baca: Sentot Hanya Menangis saat Ditanya Alasan Mencuri Bus Transjakarta)

Kompas TV Sejumlah sopir bus Transjakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan halte bus transjakarta Harmoni, Senin (12/6) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com