JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Barat Uripasih mengatakan, tunggakan listrik 3 sekolah di Jakarta Barat sudah dibayar. Ia menjamin listrik di tiga sekolah itu segera menyala kembali.
"Sudah dibayarkan pukul 09.00 WIB, Insya Allah nyala. Saya sudah koordinasi dengan PLN dan Bank DKI, jadi nyala," ujar Uripasih kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2017).
Adapun sekolah yang mengalami pemadaman listrik yakni SMA Negeri 112 di Meruya, Kembangan, SMA Negeri 85 Srengseng, dan SMA Negeri 65 di Jalan Raya Panjang.
(Baca juga: Dusun Belum Terjamah Listrik, Anak-anak Belajar dengan Lilin dan "Uplik")
Uripasih mengatakan, tunggakan listrik tiga sekolah tersebut dibayar dengan menggunakan dana talangan dari Bank DKI.
Listrik 3 sekolah itu sempat mati karena pihak sekolah menunggak pembayaran selama sebulan.
Menurut Uripasih, tagihan listrik belum dibayar karena biaya operasional untuk sekolah belum cair.
Biaya operasional sekolah biasanya cair tiap tiga bulan. Untuk pembayaran listrik bulan Juli, biaya operasionalnya baru akan cair bulan September.
"Ketika Juli belum bayar itu otomatis terputus langsung dari PLN," ujar Uripasih.
Sistem pencairan biaya operasional setiap tiga bulan sekali juga berlaku untuk semua sekolah di Jakarta.
(Baca juga: Disdik DKI Cari Tahu Penyebab Tunggakan Listrik yang Terjadi di 3 SMA)
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sempat mempertanyakan alasan tiga sekolah di Jakarta Barat menunggak biaya listrik.
Padahal, sekolah lainnya tidak memiliki masalah itu. Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Uripasih menolak menjawab.
"Saya enggak bisa jawab deh yang itu. Saya enggak jawab, kita jawab hanya kenapa sekolah itu diputus. Itu karena dia memang satu bulan belum bayar," ujar Uripasih.
"Kalau kenapa (hanya 3 sekolah), itu enggak usah (dijawab), yang penting masalah itu sudah ada, sudah ada solusinya, ya sudah selesai," tambah dia.