JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, bulan kemerdekaan harus dijadikan momentum mengembalikan fungsi trotoar di Ibu Kota. Trotoar difungsikan khusus untuk pejalan kaki, bukan untuk dilintasi pengendara sepeda motor atau area pedagang kaki lima.
"Masyarakat harus tahu bahwa kita benar-benar ini sebagai bulan kemerdekaan, maka trotoar harus dikembalikan fungsinya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (1/8/2017).
Untuk mengembalikan fungsi trotoar, Pemprov DKI Jakarta menggelar program Bulan Patuh Trotoar. Masyarakat yang melanggar akan menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk menindak para pelanggar.
"Kami koordinasi sama kepolisian ya untuk betul-betul supaya tertib trotoar bulan ini," kata Djarot.
(baca: DKI Gelar Bulan Tertib Trotoar, Pasukan Gabungan Terjun ke Lapangan)
Bulan Patuh Trotoar dimulai hari ini dan akan berlangsung selama Agustus. Asisten Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan Bambang Sugiyono mengatakan, keluhan dari pejalan kaki semakin banyak karena trotoar digunakan para pedagang kaki lima dan pengendara motor, serta tidak rapinya pemasangan kabel-kabel utilitas.
"Kenapa dilaksanakan ini? Selain untuk memeringati HUT RI, juga banyak sekali pengaduan masyarakat tentang ketidaknyamanan dan ketidakramahan trotoar bagi pejalan kaki," ujar Bambang saat memimpin apel "Bulan Patuh Trotoar", Selasa pagi.
Pasukan Satpol PP di tingkat provinsi akan bergabung dengan pasukan yang ada di tingkat kota setiap harinya. Kegiatan penertiban ini akan intensif dilakukan selama Agustus 2017.