Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum ke Hongkong, DPRD DKI Tunggu Penjelasan PT MRT soal Tambahan Dana Rp 2,56 Triliun

Kompas.com - 02/08/2017, 12:17 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta hingga saat ini belum menjelaskan rincian mengenai peruntukan tambahan pendanaan pada fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) sebesar Rp 2,56 triliun. DPRD DKI masih menunggu penjelasan tersebut.

"Menurut saya dia belum kasih jawaban tuh ke kami atas pertanyaan yang tambahan Rp 2,5 triliun untuk apa aja," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2017).

DPRD DKI juga mulanya memiliki rencana untuk meninjau operasionalisasi MRT Hongkong. Namun, Taufik menyebut mereka tidak akan pergi sebelum PT MRT Jakarta menjelaskan rincian tambahan dana tersebut, termasuk anggaran perubahan desain kereta.

"Ya untuk apa (pergi ke Hongkong), kan kami mau studi, kalau itunya (alasan tambahan dana) belum dijawab, masa bikin perubahan desain sampai Rp 0,5 triliun," ucap Taufik.

Baca: Pemprov DKI Diundang untuk Tinjau Operasional MRT di Hongkong

Selain itu, Taufik juga mempertanyakan tambahan dana Rp 2,56 triliun yang hanya dibebankan kepada DKI Jakarta. Menurut Taufik, seharusnya tambahan dana tersebut juga turut dibebankan kepada pemerintah pusat.

"Kan Rp 2,5 triliun tambahan biaya. Kenapa enggak bagi dua, pemerintah pusat 49 (persen), kami 51 (persen). Kok semuanya dibebankan kepada DKI," kata dia.

PT MRT Jakarta sebelumnya meminta persetujuan DPRD DKI Jakarta untuk penambahan dana Rp 2,56 triliun untuk tambahan fase I Lebak Bulus-Bundaran HI dan Rp 22,5 triliun untuk fase II Bundaran HI-Kampung Bandan.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi berjanji akan mengeluarkan rekomendasi untuk tambahan dana MRT tersebut.

Baca: Pembiayaan MRT Fase II Masih Tunggu Persetujuan DPRD DKI

Edi mengatakan pihaknya belum mengeluarkan rekomendasi lantaran belum mengetahui detail pembangunan proyek MRT.

"Kami belum kasih karena kami belum tahu untuk apa uang ini. Setelah datang kita tahu ini kan untuk kebaikan masyarakat juga. Saya rasa kami bisa berikan rekomendasi (tambahan dana)," ujar Prasetio di depo MRT di Lebak Bulus, Senin (10/7/2017).

Kompas TV Sumarsono, mengaku telah mengajak Menteri BUMN dan beberapa anggota DPRD DKI Jakarta untuk meninjau langsung perkembangan MRT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com