JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana menyarankan Pemprov DKI Jakarta menurunkan harga sewa rumah susun (rusun). Hal itu perlu dilakukan agar penghuni rusun mampu membayar uang sewa.
"Solusinya adalah ya coba diturunin saja biaya supaya dia terjangkau," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2017).
Lulung menuturkan, pengeluaran tinggal di rusun lebih banyak dibandingkan dengan saat warga tinggal di rumah mereka. Saat tinggal di rumah sendiri, warga hanya membayar listrik, air, serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Sekarang bayar airnya berapa, bayar parkirnya berapa, belum bayar rumahnya lagi (sewa)," kata dia.
Baca: Tunggakan Sewa Rusun Rp 32 Miliar, Lulung Bilang Kenapa Lu Gusur?
Lulung menyebut, masyarakat yang direlokasi ke rusun kini memiliki persoalan baru karena menunggak uang sewa.
"Kenapa lu gusur? Ini jelas kan sekarang rakyat dibebani persoalan baru, dulu enggak. Saya kan ngomong dulu, terlambat sih pada mikirnya," tutur Lulung.
Lulung juga mendukung langkah Pemprov DKI yang memberikan berbagai pelatihan keterampilan bagi para penghuni rusun.
Pada Juni 2017, jumlah tunggakan sewa rusun di Jakarta mencapai Rp 32 miliar. Jumlah tersebut naik Rp 6 miliar dari nilai tunggakan pada Januari 2017 sebanyak Rp 26 miliar.
Baca: Tingginya Tunggakan Sewa Rusun dan Solusi untuk Penghuninya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.