Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Pejalan Kaki: Jakarta, Belajarlah Bangun Trotoar dari Surabaya

Kompas.com - 02/08/2017, 17:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Pejalan Kaki meminta Pemprov DKI Jakarta belajar membangun trotoar yang layak bagi pejalan kaki kepada Pemkot Surabaya. Koalisi menilai, trotoar di Surabaya lebih baik dari di Jakarta.

"Jakarta, belajarlah dari Surabaya, enggak perlu malu-malu, sekecil apa pun kota kalau mumpuni infrastrukturnya ya tidak apa-apa," kata Pendiri Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus ketika dihubungi, Rabu (2/8/2017).

Menurut Alfred, trotoar di Surabaya dibuat cukup lebar dan rapi. Tempat utilitas seperti manhole dan ducting pun dibuat lurus.

Kondisi itu berbeda dengan di Jakarta. Menurut dia, guiding block bagi tunanetra di Jakarta dibuat berbelok-belok bagaikan ular tangga karena harus menghindari utilitas maupun tanaman.

(Baca juga: Gubernur Diminta Panggil Semua Instansi yang Berkepentingan soal Trotoar)

Selain itu, Pemkot Surabaya mewajibkan pemilik bangunan untuk menyesuaikan akses masuk bangunan dengan trotoar.

Dengan begitu, pengguna kursi roda tak perlu naik turun menyesuaikan ketinggian trotoar dan jalan.

"Bahkan antara satu trotoar dengan trotoar lain yang terpisah jalan. Mereka pakai speed bump jadi trotoar sejajar tidak perlu naik turun," ujar Alfred.

Mengenai belajar dari Surabaya ini pernah disinggung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika ia masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ahok mengatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah puluhan tahun belajar untuk menata kota.

Risma pernah menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Surabaya, hingga menjadi Wali Kota Surabaya.

Ahok mengakui, pengalaman yang sudah lebih dari 10 tahun itu membuat Risma berhasil membenahi beberapa hal di Surabaya.

(Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Dinilai Tak Konsisten Tertibkan Trotoar)

Sementara itu, Ahok membutuhkan waktu agar trotoar di Jakarta bisa sebaik Surabaya, apalagi luas wilayah Jakarta lebih besar daripada Surabaya.

"Makanya kita mau belajar itu dari Bu Risma. Bu Risma menata (trotoar) itu butuh waktu yang lama," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (11/8/2016).

Kompas TV Komunitas Pejalan Kaki Gelar Aksi Penyelamatan Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com