JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta Saefullah secara khusus mengapresiasi pekerja harian lepas (PHL) seperti pasukan oranye dalam acara penerimaan piala adipura dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Rombongan dari dua kota administrasi itu membawa piala adipura ke Balai Kota untuk diserahkan kepada Saefullah.
"Dan yang mulia, pasukan oranye," ujar Saefullah kepada pasukan oranye yang hadir dalam acara itu di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (3/8/2017).
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede dan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi tersenyum lebar melihat respons pasukan oranye yang senang karena disapa Saefullah.
Kepada pasukan oranye, Saefullah menyampaikan permohonan maaf Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang tidak bisa menemui mereka karena sedang berada di Moskwa, Rusia.
Baca: Semringahnya Pasukan Oranye Saat Mengarak Piala Adipura ke Balai Kota
Saefullah mengatakan PHL seperti pasukan oranye memiliki andil dalam piala adipura yang diperoleh Pemkot Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Menurut Saefullah, dulu pegawai harus berpura-pura melakukan bersih-bersih saat tim penilai adipura datang melihat kebersihan di wilayah Jakarta.
Namun, kata Saefullah, kini hal itu tidak pernah dilakukan lagi karena kebersihan Jakarta tetap terjaga berkat pasukan oranye.
Dia juga menyinggung air mancur menari Monas yang kini sudah diperbaiki. Dulu, wacana perbaikan air mancur menari tidak kunjung terwujud karena butuh anggaran hingga Rp 15 miliar.
Namun, kini air mancur tersebut selesai diperbaiki dengan hasil patungan saja. Orang yang memperbaiki air mancur juga merupakan PHL yang bekerja di Kantor Pengelola Kawasan Monas.
"Lagi-lagi yang menjadi pahlawan adalah PHL yang ijazahnya STM. Nah sepanjang PHL ini penggajiannya diadministrasi Pemprov dengan baik, saya yakin pekerjaannya juga akan baik," ujar Saefullah.
Baca: Pasukan Oranye: Alhamdulillah, Kami Bisa Jadi Contoh
Selain piala adipura, Pemprov DKI Jakarta juga menerima penghargaan Nirwasita Tantra dan Kalpataru untuk Kepulauan Seribu.
Penghargaan itu diberikan untuk kepala daerah yang sudah menetapkan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Selain itu, beberapa sekolah juga mendapat pengharaan Adiwiyata Mandiri dari KLHK. Sekolah yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah SDN Wijaya Kusuma 02 di Jakarta Barat, SDN Kebon Jeruk 11 di Jakarta Barat, SMKN 27 di Jakarta Pusat, dan SMPN 140 di Jakarta Utara.
Beberapa wilayah di Jakarta juga memenangkan Program Kampung Iklim tingkat nasional. Beberapa wilaya itu adalah RW 07 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, RW 03 Kelurahan Rawajti, dan RW 06 Kelurahan Kebon Kosong.
Baca: Cerita Pasukan Oranye Rasakan Perihnya Gas Air Mata Tiap Tawuran Usai di Manggarai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.