Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga Bantah Petugasnya Curang "Top Up" Kartu "E-Toll"

Kompas.com - 04/08/2017, 18:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Ricky Distawardhana membantah tudingan bahwa petugas perusahaan itu di gerbang tol Pondok Ranji salah saat mengisi ulang saldo kartu e-toll milik pengguna jalan bernama Yohan pada Rabu (2/8/2017) lalu.

Yohan bercerita bahwa dia mengisi ulang kartu e-toll sebesar Rp 200.000 tetapi  belakangan dia menyadari bahwa saldonya hanya bertambah puluhan ribu rupiah. Cerita Yohan itu beredar di sejumlah kelompok percakapan di media sosial.

"Berdasarkan bukti rekaman kamera CCTV dan dokumen histori transaksi di sistem kami, dapat kami pastikan petugas pengumpul tol kami telah melakukan top up (isi ulang) dengan benar," kata Ricky kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2017).

Ricky merunut rangkaian peristiwa saat Yohan top up kartu e-toll di gerbang tol Pondok Ranji. Saat itu, dia meminta petugas tol mengisi Rp 200.000 dan saldo di kartunya menjadi Rp 203.400.

Usai top up, petugas melakukan tapping untuk tarif perjalanan di gerbang tol tersebut sebesar Rp 12.500 sehingga saldonya berkurang menjadi Rp 190.900. Usai transaksi, kartu yang sama kembali diserahkan kepada Yohan berikut dengan bukti transaksi top up dan tarif tol.

"Semua kejadian terkait top up dan tapping untuk transaksi dapat dibuktikan langsung melalui rekaman CCTV serta dokumen histori transaksi yang ada di sistem kami," kata Ricky.

Beberapa jam kemudian, Yohan kembali ke gerbang tol Pondok Ranji dan mengeluhkan adanya petugas yang diduga tidak melakukan nilai top up yang seharusnya. Yohan menyampaikan saldo di kartu e-toll miliknya tinggal Rp 29.200.

Namun, setelah mengecek ulang riwayat transaksi, Ricky meyakini kartu Yohan tertukar dengan kartu e-toll ketika top up.

"Nomor kartu e-toll yang diklaim oleh pengguna jalan berbeda dengan kartu e-toll yang sebelumnya di-top up," kata Ricky.

Pihaknya telah menemui langsung Yohan dan mengklarifikasi hal tersebut. Ricky juga meminta agar Yohan meluruskan soal isu beredar melalui cerita Yohan yang dibagikan ke beberapa aplikasi chatting beberapa hari ini agar masyarakat tidak mendapat informasi yang salah.

Baca juga: Penjelasan Pengelola soal Keluhan Pengendara Usai Isi Ulang E-Toll

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com