Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakaran MA dan Solidaritas Melawan Aksi Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 07/08/2017, 11:28 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Ternyata kasus pembakaran MA yang dituduh mencuri amplifier di mushala Al-Hidayah, Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi agaknya "membangunkan" kesadaran warga.

Kasus tragis yang menewaskan bapak satu anak itu membuat warga sadar bahwa ada sesuatu yang salah di Indonesia yang disebut sebagai negara hukum ini.

Keterkejutan warga terkait peristiwa miris itu tergambar dalam sebuah aksi yang digelar untuk mendukung keluarga MA .

Acara tersebut digelar pada Car Free Day Kota Bekasi pada Minggu (6/8/2017). Sebuah spanduk putih digelar dan warga membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan sekaligus protes.

"Saya menyuarakan agar keadilan ditegakkan, pelaku (pembakaran MA) segera ditangkap dan dihukum," ujar seorang warga Bekasi, Merry (28).

Baca: Rieke Minta Polisi Usut Tuntas Pelaku Pembakaran Pria di Bekasi

Merry menegaskan, seharusnya warga membuktikan terlebih dahulu tuduhan yang ditudingkan kepada MA.

"Jadi jangan menghakimi hingga merenggut nyawa seseorang," tambah Merry.

Hal serupa diungkapkan Sarah (42), juga warga Bekasi, yang ikut membubuhkan tanda tangannya di spanduk tersebut.

"Kita kan negara hukum. Warga seharusnya tak langsung mengeroyok dan menewaskan dia," kata Sarah.

Sedangkan Aden (16), warga Pekayon menyebut aksi solidaritas untuk keluarga MA ini bisa membuat masyarakat peduli dengan situasi di sekitarnya.

"Jadi harus tanya dulu, apa benar dia maling atau tukang servis. Jika bisa pelakunya ditindak dengan tegas," ujar Aden.

Penggagas aksi solidaritas ini adalah akun media sosial The New Bikin Geregetan yang juga menjanjikan donasi bagi keluarga MA.

"Kami akan memberikan donasi untuk biaya persalinan hingga anaknya berusia satu tahun," kata Adam Deni, penanggung jawab aksi.

Dukungan politisi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com