Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Larangan Sepeda Motor Bukan Bentuk Diskriminasi

Kompas.com - 09/08/2017, 14:39 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat tidak melihat kebijakan larangan sepeda motor di sejumlah ruas jalan sebagai bentuk diskriminasi.

Kebijakan untuk menekan jumlah kendaraan mobil di jalan juga dilakukan pemerintah dengan aturan ganjil genap.

"Kalau seperti itu berpikirnya ya repot, (berpikir) diskriminasi atau tidak itu repot. Ganjil genap diskriminasi atau tidak?" ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Djarot menambahkan, tujuan utama kebijakan larangan sepeda motor adalah untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum dalam aktivitas sehari-hari.

Baca: Ketua DPRD DKI Minta Penerapan Perluasan Larangan Sepeda Motor Ditunda

Djarot juga sudah memerintahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menyiapkan kantong-kantong parkir.

Sehingga, pemilik kendaraan pribadi bisa menitipkan sepeda motornya di kantong parkir itu dan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan umum.

"Jadi bukan masalah diskriminasi dan tidak diskriminasi, tapi ini kita dorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum," kata Djarot.

Selain itu, kendaraan pribadi juga bisa membuat pelayanan transportasi umum menjadi tidak maksimal.

Djarot mencontohkan jalur bus transjakarta yang tidak steril karena dilewati pengendara mobil dan motor.

Kebijakan larangan sepeda motor juga untuk mempersiapkan penerapan electronic road pricing (ERP).

"Ini kan antisipasi tahun depan kalau ada ERP, itu dibenahi lagi, kalau mereka kaya, ya lewat saja," ujar Djarot.

Baca: Djarot Tak Akan Evaluasi Larangan Sepeda Motor di JLNT Casablanca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com